Pendemo Tangkap Jefry Noer Ini Pingsan Diinjak Dalmas Polres Kampar
GagasanRiau.com Pekanbaru - Kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Riau diwarnai kericuhan. Pilihan mengunjungi Riau melalui Jalur Darat dengan kendaraan bermotor dari Provinsi Sumbar dimanfaatkan warga untuk menyampaikan aspirasi di sekitar Balai Bupati Kampar, Jalan Prof M Yamin, Bangkinang Kota Kabupaten Kampar.
Sedikitnya 8 pengunjuk rasa dihadang oleh aparat Pengendali Massa (Dalmas) Polres Kampar saat hendak menyambut Jokowi dan menyampaikan aspirasi ketika melintasi wilayah kekuasaan Bupati Kampar Jefry Noer itu. Aksi menyambut Jokowi itu disertai Spanduk bertuliskan "Tangkap Bupati Jefry Noer" atas tuduhan berbagai korupsi diduga dilakukan Bupati itu. Warga Kampar yang pingsan tersebut bernama Fadli. Ia diinjak-injak polisi saat hendak sampaikan aspirasi ke Presiden Jokowi. Ketika itu, ia bersama dengan tujuh rekannya mencoba sampaikan aspirasi langsung dengan cara menghadang iring-iringan kendaraan Jokowi.
Bentrok fisik antara aparat keamanan dengan kelompok pengunjuk rasa pun tak terelakkan tepat di seberang Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar itu, dihadang saat ingin menembus pengamanan di sekitar Balai Bupati itu.
Saat itu, Jokowi sedang beristirahat di Balai Bupati setelah mengunjungi Puskesmas Kuok di Desa Lereng Kecamatan Kuok. Pengunjuk rasa tetap ngotot ingin menemui Jokowi untuk menyampaikan kebobrokan Bupatinya.
[caption id="attachment_30715" align="alignright" width="589"] Bentrokan pendemo tangkap Jefry Noer saat bentrok dengan Polisi[/caption]Personil kepolisian pun akhirnya memukul mundur untuk membubarkan pengunjuk rasa. Satu orang di antara mereka jatuh pingsan.
Saat baku-hantam terjadi, Fadli satu diantara pengunjukrasa terjatuh dan langsung diinjak-injak polisi Dalmas. Ia pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, tak jauh dari lokasi bentrokan.
Anton, Koordinator Aksi menyebutkan, pasca bentrokan enam rekannya yang lain diamankan di Mapolres Kampar.
Menurut Fadli, aksi itu digelar untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Presiden Joko Widodo agar Bupati Kampar Jefry Noer ditangkap. "Ini bentuk dari kekecewaan kami, karena sang megakoruptor di Kampar belum ditangkap. Makanya kami nekad menyampaikan langsung kepada presiden," tegasnya.
Sebelumnya, mereka melakukan penghadangan terhadap Presiden dan rombongan di Desa Ganting Kecamatan Salo. Namun gagal. Mereka terlambat mencegat mobil sedan hitam berplat Indonesia I itu dari depan.
Tak mau putus asa, pengunjuk rasa yang diduga berasal dari Desa Ganting, Kecamatan Salo itu, menyusul Jokowi ke Bangkinang, berjarak sekitar belasan kilometer dari lokasi pertama.
Redaksi
Tulis Komentar