GagasanRiau.com Pekanbaru - Aksi ke empat kali ratusan massa Gerakan Mahasiswa Pemantau Riau (GEMPAR) terdiri dari perwakilan dari kampus di Pekanbaru turun ke jalan mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ambil alih untuk mengusut dugaan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) keluarga Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman atau akrab dipanggil Andi Rachman.
Setelah ketiga kali aksi mendatangi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau beberapa waktu lalu, dan kami tidak menemukan kesungguhan dari mereka. Kami mendesak agar KPK segera mengusut dan melakukan pemanggilan terhadap Andi Rachman bersama adik Juni Rachamn dan Irma Rachman serta abangnya Anto Rachman, karena diduga kuat mereka telah melakukan KKN, mengatur segala proyek di Pemprov Riau"kata Erlangga Kordinator Lapangan (Korlap) GEMPAR Rabu (28/10/2015) kepada GagasanRiau.com saat usai melakukan aksi massa.
Selain itu ditambahkan Dodi Sugiarto Koordinator Umum GEMPAR, pihaknya pada Jumat yang lalu (23/10/2015) lalu telah menyerahkan berkas berupa bukti-bukti dugaan korupsi yang dilakukan oleh Plt Gubri Andi Rahman dan keluarga. "Ya sudah kita serahkan dokumen laporan bukti-bukti korupsi keluarga Andi Rachman pada Jumat lalu"kata Dodi.
Dikatakan Dodi, GEMPAR kecewa dengan kinerja Kejati Riau karena tidak memiliki kesungguhan untuk mengusut segera dugaan KKN Andi Rachman dan keluarga tersebut. Untuk itu pihaknya mendesak agar KPK turun tangan menangani dugaan KKN tersebut.
Uniknya massa GEMPAR pada aksi Rabu pagi sekitar jam 10.00 wib dengan titik awal di samping gedung Badan Pustaka dan Arsip Daerah (BPAD) Riau diramaikan oleh ibu-ibu dengan membawa peralatan dapur seperti kuali, panci. Dan saat melakukan aksi longmarch ke depan perkantoran gubernuran ibu-ibu selain meneriakkan yel-yel "Tangkap Plt Gubri" sambil memukul peralatan memasak.
Pantauan GagasanRiau.com selain membagikan selebaran pernyataan sikap untuk usut KKN Plt Gubri dan keluarga massa juga melakukan orasi di depan tugu zapin di depan perkantoran gubernur dan pukul 13.00 wib massa GEMPAR membubarkan diri dengan tertib.
Reporter Ady Kuswanto