Daerah

LMND:"Plt Gubri Anti Kritik Dan Mengalami Kemunduran Demokrasi Kriminalisasi Aktifis

GagasanRiau.com Pekanbaru - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Riau menyatakan Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman pemimpin anti kritik dan di era kepemimpinannya demokrasi di Bumi Lancang Kuning mengalami kemunduran. Demikian disampaikan oleh Didik Arianto Ketua Eksekutif Wilayah LMND Riau kepada GagasanRiau.com Senin (2/11/2015) melalui siaran pers yang dikirimnya. "Hal yang wajar terjadinya insiden kerusakan pagar kantor Gubernur Riau ketika demonstrasi asap. Peristiwa itu merupakan klimaks dari kemarahan mahasiswa dan masyarakat Riau terhadap pemerintah dalam merespon kasus asap yang sedang mengancam jutaan nyawa manusia"ujar Didik.

"Kabut asap yang terjadi selama belasan tahun di Riau tak kunjung ada solusi masalahnya bermuara dari pemerintah, jadi sudah sewajarnya rakyat dan mahasiswa memberikan teguran keras"kata Didik lagi.

Selain itu dipaparkan oleh Didik, kabut asap akibat kebakaran lahan ini adalah buntut dari izin kepada perusahaan yang serampangan diberikan oleh pemerintahan terdahulu. "Serta tidak adanya tindakan tegas oleh pemerintah kepada koorporasi pembakar hutan inilah akar persoalannya bencana asap tahunan di Riau"ungkapnya.

Tindakan kriminalisasi Plt Gubri (Arsyadjuliandi Rachman. Red) kepada mahasiswa Pirka Maulana pimpinan aksi kabut asap yang lalu dikatakan Didik, merupakan sikap anti kritik dan bentuk kemunduran demokrasi.

"LMND Riau mengecam tindakan kriminalisasi yang dilakukan oleh Plt Gubernur Riau terhadap mahasiswa, kami menganggap tindakan tersebut sebuah tindakan yang arogansi"tukas Didik.

Untuk itu ditegaskan oleh Didik, pihaknya meminta agar Plt Gubri mencabut laporan dan meminta maaf kepada masyarakat Riau serta berkomitmen untuk mengatasi tragedi tahunan kebakaran hutan di Bumi Lancang Kuning ini dan memperhatikan masyarakat yang jadi korban asap.

"Jika kriminalisasi ini tidak dihentikan sama halnya pemerintah telah menjadikan mahasiswa dan rakyat sebagai musuh dan akan mengundang perlawanan yang massif dari mahasiswa dan rakyat"tutup Didik.

Reporter Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar