Daerah

Plt Ketua PKK Bengkalis, Hj Embung: “ASI Makanan Balita yang Tak Tertandingi

GagasanRiau.com Bengkalis - Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Bengkalis Hajjah Embung Megasari Zam mengingatkan para orang tua, khususnya ibu-ibu agar memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif pada bayi mulai dari lahir hingga usia 2 tahun. ASI merupakan makanan balita yang tak tertandingi, yang akan membuat tumbuhkembang bayi secara optimal, menjadi anak yang sehat secara fisik dan rohani.

“Pemberian ASI eksklusif yakni pemberian ASI tanpa memberikan makanan lain pada bayi sampai usia 6 bulan dan menyusui sampai umur 2 tahun merupakan salah satu upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi yang juga sekaligus meningkatkan status gizi balita yang pada akhirnya tercapainya tumbuhkembang anak secara optimal,”ujar Embung Megasari kepada wartawan, usai membuka secara resmi kegiatan Lomba Balita Sehat (LB-ASI) tingkat Kabupaten Bengkalis, bertempat di Gedung Daerah, Kamis (5/11).

Istri orang nomor satu di Negeri Junjungan ini memberikan apresiasi yang besar kepada Dinas Kesehatan selaku penyelenggara kegiatan lomba. Menurut Embung, lomba bayi sehat merupakan salah satu cara untuk lebih meningkatkan kesadaran para orang tua betapa pentingnya memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Memang, sambung Embung lagi, di sebagian masyarakat masih ada anggapan kalau pemberian ASI pada bayi bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti bayi mencret. Padahal, anggapan itu sama sekali tidak benar. Justru sebaliknya, dengan pemberian ASI, maka bayi akan jauh lebih sehat dan tumbuhkembang secara optimal.

Disamping itu, dengan adanya lomba bayi sehat juga, bisa meningkatkan kesadaran para ibu-ibu untuk selalu memantau perkembangan bayi ke Puskesmas maupun Posyandu secara terjadwal. Mulai dari pemberian imunisasi hingga pemeriksaan kesehatan bayi.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Moh Sukri menambahkan, Pemkab Bengkalis melalui Dinas Kesehatan telah banyak melaksanakan pembangunan bidang kesehatan. Sebut saja misalnya Jamkesmasda, ambulan desa serta program-program yang berkaitan dengan penurunan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.

Penurunan angka kematian bayi dan ibu melahirkan menurut Sukri merupakan salah satu indikator kesehatan. Semakin rendah angka kematian bayi dan ibu melahirkan maka semakin tinggi derajat kesehatan masyarakat.

“Kita di Dinas Kesehatan, tidak hanya menurunkan angka kematian bayi maupun ibu melahirkan. Namun, bayi yang dilahiran juga harus sehat. Untuk itulah, mengapa pada hari ini (kemarin,red) kita laksanakan lomba bayi sehat,” kata Sukri.

Terpisah, pelaksana kegiatan Hj Rita Puspa SKM MP mengatakan, lomba bayi sehat rutin dilaksanakan setiap tahun. Pelaksanaan lomba ini terwujud atas kerjasama antara Dinas Kesehatan, kader posyandu dan PKK di semua tingkatan. Lomba diikuti 16 peserta dari delapan kecamatan dimana masing-masing kecamatan mengirimkan dua peserta. Adapun tim penilai terdiri dari dr Aedi Budi Dharma SpA Mkes (Spesialis Anak), Lisa Indriyani SKM (Ahli Gizi), Mufarroah (Psikologi) dan Ir Rahmi (PKK).

Keluar sebagai juara I untuk lomba bayi sehat kelompok laki-laki, Kenzio Tari Horan (Mandau), juara II M Irfan (Bengkalis), juara III Akbar Fauzi (Pinggir). Sedangkan kelompok perempuan, juara I Putri Andisa Alhumaira (Bukit Batu), juara II Faiza Maulida (Bantan), dan juara III Nursalsabila (Mandau) (zul)

Reporter Mirzal Apriliando


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar