Daerah

Mahasiswa Kumpulkan Koin Untuk Penegak Hukum Agar Kasus Korupsi Jefry Noer Diusut

GagasanRiau.com Pekanbaru - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar (GERAK) menghimpun uang recehan alias koin untuk diserahkan kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau serta Kepolisian Daerah (Polda) karena tiga lembaga hukum tersebut dinilai tidak serius ungkap korupsi Bupati Kampar Jefry Noer.

Untuk itu sebagai bentuk protes kepada penegak hukum tersebut GERAK mengumpulkan uang koin sebagai ilustrasi bahwa Kejagung RI dan Kejati Riau bersama Polda telah makan suap dari Jefry Noer.

Demikian disampaikan oleh Rahmad Koordinator Umum GERAK saat diwawancarai GagasanRiau.com disela-sela aksi pengumpulan koin di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di bundaran Tugu Zapin Jumat pagi (6/11/2015).

"Kita melihat banyak kejanggalan dalam penegakan hukum terhadap keluarga Jefry Noer oleh penegak hukum dan aroma busuk ditubuh penegak hukum di negara ini semakin menyengat aromanya, khususnya di Polda Riau dan Kejagung RI"ungkap Rahmad.

Dipaparkan Rahmad, kejanggalan yang di lakukan oleh pihak Polda Riau, yakni dalam menangani pemukulan Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Desa Birandang Kabupaten Kampar dimana korbannya adalah Jamal dan istrinya Nur Hasmi diduga dilakukan oleh Eva Yuliana anggota DPRD Riau yang juga istri dari Bupati Kampar Jefry Noer yang sampai hari ini tidak ada kejelasannya.

"Kemudian beredar isu dikalangan masyarakat Kampar bahwa Kapolda Riau sering diundang ke Kubang Raya tempat mega proyek Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dimana lahan tersebut milik pribadi Jefry Noer dengan menggunakan uang rakyat yakni APBD Kampar juga diundang main golf oleh Jefry Noer"papar Rahmad lagi. "Apakah ini penyebab kasus ini tidak dilanjutkan? dengan berdalih suami korban bernama Jamal tidak ada di Riau lantas pihak Polda membiarkan kasus ini berlalu begitu saja tanpa ada usaha"tukas Rahmad.

Kemudian dipaparkan Rahmad lagi terkait kasus dugaan korupsi P4S ditangani oleh Kejagung RI, dikatakan oleh Rahmad dugaannya sangat kuat bahwa aktor dibalik ini semua adalah Jefry Noer.

Dimana uraikan oleh Rahmad kejanggalan terhadap terhadap Kejagung RI ini, tidak adanya transparansi pemanggilan maupun pemeriksaan oleh tim Kejagung. "Tim pemeriksa Kejagung terkesan menutupi ini semua, gilanya lagi diduga kasus penyelidikan ini tidak diketahui oleh Jampidsus Kejagung. Diduga Jefry Noer sudah mengkondisikan pihak Kejagung dengan uang"selidik Rahmad.

"Maka dari ini kami himbau kepada seluruh masyarakat Kampar agar ikut serta mengumpulkan koin untuk Polda Riau Dan Kejagung. Dimana koin untuk Polda biaya untuk mencari Jamal (suami korban pemukulan Nur Hasmi). Dan koin untuk Kejagung biar mereka tidak makan uang haram Jefry Noer"tutup Rahmad.

Selain melakukan pengumpulan koin massa GERAK secara bergantian melakukan orasi untuk menyampaikan pesannya kepada pengguna jalan di Jalan Jenderal Sudirman.

Reporter Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar