Ini Tanggapan Zulaikha Wardan Terkait Kasus Tertinggi HIV di Inhil
GagasanRiau.coTembilahan- Hajjah Zulaikha Wardan selaku Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Inhil merasa prihatin dan menghimbau agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk lebih gencar dan serius menangani kasus tingginya pengidap HIV/AIDS yang banyak diderita oleh kalngan ibu rumah tangga.
"Sangat prihatin dan miris membayangkan bagaimana jadinya jika hal ini tidak ditangani secara serius dan terpadu oleh semua Satker terkait dan semua komponen masyarakat , maka jumlah ini akan semakin bertambah,"ungkapnya.
"Untuk itu kita berharap ada program yang konkrit dilapangan sehingga bisa menekan angka diatas tidak naik terus dimasa mendatang, perlu adanya sosialisasi kepada kelompok ibu Rumah Tangga agar mereka tahu apa dan bagaimana penularan serta bagaimana agar kita tidak terkena penyakit mematikan tersebut,"ujar Zulaikha.
"Dan kepada para suami di himbau pikir dulu sebelum melakan hubungan intim dengan bukan istrinya, karena akibatnya bukan hanya diri sendiri tetapi dia akan menularkan kepada istri dan juga anak-anak mereka, peran para kiyai, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga sangat diharapkan dalam hal ini"harap Zulaikha.
Tidak hanya itu, Zulaika juga mengatakan, untuk tidak bosan-bosannya mengajak dan mengingatkan untuk selalu mendekatkan diri dengan agama. "Semua perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan diakhirat kelak, kepada yang sudah terlanjur baik terkena sering disebut orang dengan HIV/AIDS (ODA), jangan putus asa, ikutilah aktif dalam orang itu, bertaubat dan lakukan hal-hal positif yang bermanfaat, kepada para keluarga harus tetap memberikan semangat dan perhatian, jangan kucilkan mereka, karena mereka membutuhkan kasih sayang kita"tukasnya.
Karena dikatakan oleh Zulaikha lagi, dengan motivasi dan kasih sayang para pengidap HIV/AIDS dapat melewati hari-harinya dengan semangat dan percaya diri, dan kondisi seperti ini dikatakannya lagi, tidak akan memperparah mereka dalam menjalani hidupnya. "Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik buat kita semua"ujarnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa di Inhil, kasus pengidap HIV/AIDS terungkap kebanyakan diderita oleh ibu rumah tangga yaitu 30 orang, dari total temuan 134 orang.
Hal ini diungkapkan oleh organisasi penggiat penyakit mematikan Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Tembilahan, dimana dinyatakan bahwa pengidap penyakit mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau dikenal dengan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kaum perempuan terutama ibu rumah tangga.
Hal ini diungkapkan oleh penggiat HIV AIDS dari BDPN Raihana, Jumat (6/11/2015) dimana dikatakannya data ini berdasarkan hasil tes yang mereka lakukan yakni dengan metode Voluntary Counseling Test (VCT), tes VCT ini dilakukan kaum ibu-ibu, kelompok yasinan, PKK dll.
“Dari hasil sosialisasi atau tes VCT ini bisa dilihat dari bulan ke bulan kasus HIV/AIDS yang semakin bertambah, dan yang lebih mirisnya lagi, dari data kasus per September 2015, data 134 ternyata didominasi oleh ibu rumah tangga sebanyak 30 orang,”ungkap Raihana, yang sering dikenal Ka Aay, Jum’at (6/11/15).
Reporter Daud M.Nur
Tulis Komentar