Daerah

Bupati Rohil Jadi Pembina Upacara HGN dan PGRI Ke-70 di Bangko Pusako

GagasanRiau.Com Bangko Pusako - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2015 dan HUT PGRI ke-70 di Rokan Hilir dipusatkan yang di Bangko Pusako, dihadiri oleh ribuan guru untuk menyemarakkan upacara yang dihadiri langsung oleh Bupati, H Suyatno Amp sekaligus menjadi pembina dalam upacara tersebut.

Suyatno dalam amanatnya di peringatan, Rabu 25/11 yang diselingi pameran pendidikan dari SMK Nusantara mengatakan, seiring dengan tuntutan dan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi dibidang informatika, terbawa arus gelombang globalisasi, telah pula berdampak dan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan umat manusia, termasuk Indonesia yang merupakan bahagian dari masyakat dunia.

Maka seiring dengan itu pula menjadikan tantangan tersendiri bagi eksistensi guru, yang fungsi dan perannya dipandang penting dalam mencetak dan menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul dan kompetitif, cerdas dan aplikatif yang merupakan cita-cita yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Kedepan, kualitas guru untuk mempersiapkan lulusan-lulusan anak didik yang cerdas berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian dan tanggung jawab tehadap masa depan bangsa ini telah menjadi tanggung jawab guru baik secara kelembagaan maupun secara individual.

Mengingat betapa besarnya fungsi dan peran guru, maka paradigma yang menempatkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah tidak relevan lagi.

Sekarang dan kedepan guru telah dipandang sebagai pekerja profesional yang diukur berdasarkan kinerja melalui sertifikasi dan dihargai sesuai dengan kinerja masing-masing, baik melalui penggajian struktural maupun penggajian fungsional, ditambah lagi pemberian insentif menurut urgensi dan kebutuhan masing masing guru.

Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 dan Hari Ulang Tahun ke-70 PGRI "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat", tema ini menurut Suyatno, menunjukkan bahwa PGRI harus selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

PGRI hendaknya menyadari, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan. Tidak ada persatuan tanpa berhimpun dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa.

Dipenghujung tahun 2015, para pemimpin negara-negara ASEAN telah bersepakat untuk memberlakukan suatu komunitas baru yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuan MEA akan membentuk suatu tatanan baru bagi bangsa-bangsa di kawasan ASEAN. Sebagai konsekwensi pemberlakuan MEA, maka akan terjadi arus bebas pasar tenaga kerja, barang, jasa, modal dan investasi diantara negara-negara ASEAN.

Kondisi ini akan menjadi peluang dan sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia, khususnya para guru anggota PGRI yang mempunyai peran sentral dalam membangun bangsa.

PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan harus terus berusaha meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.

Pemerintah bersama PGRI akan terus melakukan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Dalam rentang waktu 16 tahun perjalanan Kabupaten Rokan Hilir, program pembangunan pada sektor pendidikan dan peningkatan sumberdaya manusia, selalu ditempatkan menjadi program prioritas.

Kebijakan pada sektor pendidikan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia, Pemkab Rohil menurut Suyatno terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana belajar bagi peserta didik, memberikan beasiswa dan bantuan dana bagi pelajar yang kurang mampu serta menyekolahkan siswa/siswi berprestasi diberbagai Perguruan Tinggi Nasional dan luar negeri.

Sedangkan kebijakan dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas para guru, melalui pemberian kesempatan para guru dalam memperoleh sertifikasi.

Saat ini pemerintah telah menyekolahkan 2.096 orang guru pada jenjang pendidikan strata satu (S1) dalam berbagai bidang studi. Jumlah tersebut barulah 20 % dari 10.423 guru yang mengajar di 901 sekolah yang tersebar pada 18 kecamatan se-Kabupaten Rokan Hilir.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah terhadap seluruh jenjang pendidikan mulai dari Play Grup, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, serta Perguruan dan Sekolah Tinggi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, tidak lain hanya bertujuan untuk dapat mengejar target-target tersebut, baik dalam aspek peningkatan sumber daya manusia (SDM), kualitas atau mutu guru.

Kualitas atau mutu lulusannya serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan juga manajemen tata kelola pendidikan secara transparan dan akuntabel dalam menunjang efektifitas proses belajar mengajar yang memenuhi standar nasional maupun internasional, telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Rokan Hilir.

Reporter Herman


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar