Daerah

Panitia Kongres HMI Bobrok, Hingga Terjadi Kemarahan Peserta Sulawesi

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Peserta kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 29 di Pekanbaru dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyatakan bahwa latar belakang timbulnya kericuhan dalam hajatan dua tahunan organisasi mahasiswa tersebut karena Panitia Nasional Kongres (Panasko) dan Panitia Daerah kinerja amburadul dari segala lini.

"Tidak ada maksud teman-teman peserta mau bikin rusuh di Riau, kami dari Sulawesi Barat datang dengan niat damai untuk menyukseskan Kongres HMI, selama 7 hari 7 malam kami tempuh perjalanan, namun kawan-kawan terlantar dan tidak mendapatkan sambutan yang pantas dari Panasko maupun panitia daerah, kami juga memikirkan kawan-kawan kami yang perempuan dari Kohati ditambah lagi rasa lelah, dan panitia seperti tidak menanggapi keluhan peserta"ungkap Anto peserta Kongres dari Sulawesi Barat kepada GagasanRiau.Com Kamis malam (26/11/2015).

Dikatakan Anto lagi, seharusnya panitia lebih siap dan bekerja maksimal untuk menyukseskan Kongres HMI, "Kalau peserta marah-marah itu saya pikir wajar saja, karena kongres ini ada biayanya, berdasarkan data yang kami miliki dari PB HMI sendiri dana kongres mengucur, selain dana hibah Pemprov Riau sebesar Rp.3 M"tukas Anto lagi.

Kata Anto lagi, adalah mustahil sekali jika dana yang besar untuk membiayai kongres HMI ke 29 ini, peserta terlantar tanpa ada tempat penginapan yang layak, selain itu masalah konsumsi yang terlambat. "Kami sebenarnya malu jika ribut-ribut soal makan namun ini murni karena kelalaian panitia. Saya pribadi mewakili kawan-kawan kami dari Sulbar meminta maaf jika masyarakat Riau terusik, karena kami sadar masyarakat Riau juga adalah saudara kami, satu Indonesia"tutup Anto.

Ketua Panasko sendiri Fat Harianto saat dihubungi melalui telepon genggamnya ke nomor nomor 08137149XXXX belum memberikan keterangan resmi, “sebentar ya bang nanti saya hubungi lagi”katanya Kamis (26/11/2015).

Hingga berita ini dilansir pihak panitia Kongres HMI belum bisa dihubungi dan belum ada keterangan resmi.

Untuk diketahui Kongres HMI ke 29 di Pekanbaru selama beberapa hari belakangan selalu diwarnai kericuhan mulai dari pengrusakan fasilitas publik seperti halte bus, aksi kekerasan dengan senjata tajam dimana seorang panitia lokal di panah beracun, selain itu juga ditemukan panitia beda lawan jenis berada satu kamar disebuah kamar hotel, hingga makan tak dibayar disalah satu rumah makan di Kabupaten Inhu.

Reporter Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar