Daerah

Pemkab Inhil Kerahkan Tim dan Bangun Posko Tanggulangi Wabah Diare

GagasanRiau.Com Tembilahan -Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui Dinas Kesehatan (Diskes) telah menurunkan tim ke lapangan, guna penanggulangan wabah diare di daerah ini. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Inhil, dr Saut Pakpahan menyebutkan, pihaknya juga telah membangun posko pengobatan 24 jam di daerah wabah diare di beberapa kecamatan di Inhil. "Bagi penanggulangan wabah diare di Inhil, kami sudah menurunkan tim dan membangun posko pengobatan 24 jam di beberapa titik wabah diare ini," ungkap Saut, akhir pekan lalu. Disebutkan, kecamatan yang paling banyak warganya terserang diare, yakni Kecamatan Batang Tuaka, Pelangiran, Tempuling dan Keritang. Dijelaskan, sejauh ini jumlah penderita penyakit gangguan pencernaan ini sudah dapat ditekan secara optimal. Tim yang berada di posko terus memantau dan memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat yang menderita penyakit diare ini. Saut menerangkan, penyakit ini pada umumnya berasal dari air yang digunakan atau dikonsumsi masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, yang berasal dari sumur atau sungai dan tidak dimasak sampai mendidih dan juga disebabkan kuman bakteri (kuman) E.Coli. "Diimbau kepada seluruh masyarakat untuk merebus air sampai mendidik terlebih dahulu, sebelum diminum atau digunakan untuk memasak serta peralatan makan dan minum mereka," imbaunya. Sedangkan bagi masyarakat yang mengalami keluhan dan gejala penyakit diare, seperti sakit perut, bocor atau muntah-muntah, maka disarankan segera berobat di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) terdekat, guna mendapatkan penanganan medis dan pengobatan sejak dini. Masyarakat yang mengalami gejala tersebut dapat juga langsung meminum Oralit atau larutan gula dan garam (gula 1 sendok teh dan garam seujung sendok atau secukupnya), sebagai langkah dini mengobati penyakit diare ini. Untuk diketahui, selama ini warga di daerah-daerah kecamatan di Inhil mengkonsumsi air hujan untuk minum dan kebutuhan memasak lainnya, tidak kunjung turun hujan saat ini membuat warga mengkonsumsi air rawa dan air sumur yang kemungkinan tidak layak untuk dikonsumsi. Advertorial/Humas


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar