Daerah

Direncanakan Plt Gubri Akan Hadiri Ritual Mandi Safar di Bengkalis

GagasanRiau.Com Bengkalis - Ritual Mandi Safar 5 Desember 2015 mendatang yang rencananya akan dihadiri Plt.Gubernur Riau beserta seluruh bupati/ walikota se-Riau merupakan adat istiadat yang telah membudaya di tengah masyarakat Rupat sejak puluhan tahun silam.

"Untuk menghindari musibah dan naas, orangtua kita zaman dulu mengadakan mandi safar yaitu mandi dalam upaya menolak kemungkinan adanya musibah, yaitu dengan melakukan kenduri di sumur, selanjutnya sumur ini dimasukkan wafak oleh tokoh adat setelah sesaat selesainya kenduri, seterusnya masyarakat pergi mandi ke laut lalu melakukan mandi bilasnya di sumur tadi agar segala bala bencana dijauhkan dari masyarakat dan desa Rupat Utara ini"ujar Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kecamatan Rupat Utara H.Abdullah, Selasa (1/12/2015).

Masyarakat tempatan juga mempercayai bahwa adanya pantangan pada rabu safar untuk tidak melakukan aktifitas pekerjaan karena bisa mencelakakan diri.

"Pantang larang pada hari Rabu Capuk (Rabu terakhir bulan Safar) adalah tidak boleh bekerja menangkap ikan, menebang kayu walaupun memetik daun maupun hanya mematahkan ranting kayu sebab Rabu Capuk ini Rabu yang meninggalkan bekas, misalnya terluka kena kapak, di timpa kayu, terjatuh dan lain sebagainya, " tambahnya Abdullah.

Namun sekarang, mandi safar tidak lagi di sumur tapi diganti dengan menggunakan air dalam 7 buah pasu yang telah dimasukkan wafak, tetapi hal ini tidak mengurangi makna Ritual Mandi Safar itu sendiri, begitu pula dengan pelaksanaannya nanti.

Ditanyai mengenai kesiapan LAM dalam menyambut ritual tahunan ini, LAM Kecamatan Rupat Utara sudah siap secara teknis dan siap menyambut tamu undangan dan masyarakat yang diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan orang.

"Kami di LAM Riau Kecamatan Rupat Utara siap melaksanakan Ritual Mandi Safar tahun 2015 yang Insyaallah prakiraan jumlah pengunjungnya mencapai ribuan orang yang berasal dari Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau bahkan negara tetangga, "kata Abdullah

Untuk memeriahkan ritual ini panitia sudah mengagendakan pawai budaya pulut telur yang diarak menggunakan kompang, melibatkan ribuan masyarakat Rupat Utara yang terdiri dari tokoh adat dan agama, pemerintah kecamatan dan desa, pelajar, kaum ibu, serta undangan lainnya.

Humas/Mirzal Apriliando


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar