Daerah

Bupati Bertekad Jadikan Wujud Sebagai Sentra Cabai

Gagasanriau.com Pujud--Melihat perkembangan perkebunan cabai di Kecamatan Pujud semakin tinggi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil), bertekad menjadikan kecamatan tersebut sebagai sentra cabai. Pasalnya, usaha yang telah dirintis oleh masyarakat kecamatan tersebut sejak tiga tahun silam, sudah menunjukkan hasil.

Tekad tersebut dikatakan Bupati Suyatno, belum lama ini saat meninjau kebun cabe Kelompok Tani Mekar Jaya di Kepenghuluan Teluk Nayang, Kecamatan Pujud, didampingi Anggota DPRD Yunadi, SP, Kadis Pertanian dan Peternakan, Ir Muslim, dan Camat Pujud, Muslikh.

"Pujud kita jadikan sentra cabe. Itu tergantung Kepala Dinas Pertanian, DPRD, semualah, camat, semua tokoh-tokoh masyarakat," kata Suyatno disela-sela peninjauan kebun cabai.

Tekad itu katanya harus diiringi membangun jalan masuk kelokasi itu, suatu saat karena sebagai pusat percontohan, berkemungkinan tamu dari luar akan sering dibawa kelokasi itu untuk melihat kebun cabe masyarakat.

Suyatno merasa bangga, karena kebun cabe Kelompok Tani Mekar Jaya berhasil, menyamai keberhasilan Kabupaten Kampar dalam berkebun bawang.

"Coba ini melalui Dinas Pertanian, Pak DPRD saya mintak supportnya nanti, ini harus kita kembangkan lagi, potensi-potensi yang kita miliki ini. Cabe sampai 2 hektar sekian itu, ini suatu potensi yang luar biasa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat," katanya.

Melihat kondisi real demikian, Suyatno berharap petani itu terus dibina melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, dengan menerjunkan PPL kelapangan memberikan penyuluhan, sehingga bertambah lagi sebutan untuk Kecamatan Pujud, yang biasanya penghasil karet, saat ini sudah bertambah menjadi penghasil cabai.

"Menjadi kenyataan dihadapan kita semua, para pengunjung, cabe yang terbentang luas ini, panjang, sangat luar biasa. Tentunya pemerintah, DPRD harus memberikan supportnya, dukungan anggaran, pembinaan dan lain sebagainya," sebutnya.

Terkait pemasaran, Suyatno menjamin tidak ada masalah, karena berdasarkan laporan yang didapatnya, pembeli beramai-ramai datang kekebun cabe mereka, jika panen.

"Tidak hanya di Pujud, melalui Dinas Pertanian, dimana-mana yang punya potensi struktur tanahnya, Pujud bagus untuk cabe nampaknya, kecamatan lain juga harus kita kembangkan. Mungkin Tanah Putih Sedinginan, Tanah Putih Tanjung Melawan, kita angkat menjadi pusat buah-buahan misalnya, apakah manggis, apakah mangga, jadi setiap kecamatan, harus punya program khususlah, misalnya Tanah Putih, cocok dengan mangga, kita tanam mangga seluruhnya. Tanah Putih Tanjung Melawan, mungkin ada manggisnya, kita tanam manggis," jelasnya.

Rubiana, salah seorang petani cabe mengaku sudah menanam cabe sejak tiga tahun lalu dan tanamannya sangat bagus, namun kendala sedikit-sedikit terkait hama, sudah bisa diatasi melalui PPL dilapangan, karena mereka kurang paham tentang hama ini.

Dalam dua minggu, mereka panen dua kali, Selasa dan Sabtu, dan sekali panen, bisa menghasilkan 60-200 kg cabe, dengan harga jual kepada pengumpul Rp25.000-Rp35.000 perkilogram. Dan kalau panen raya, bisa menghasilkan 500 kg sekali panen.

"Dua hektar, kelompok tani, bisa dapat hasil panen 60, 70 kilonya, kalau kayak ibuk ini ada delapan rante, 200 (kg, red), satu kali panen, dua kali panen satu minggu, tapi kalau panen raya, sampai setengah ton, tengok harga, Rp25.000 (Rp12.500.000)," ujar Rubiana yang dibenarkan petani cabe lain, Dasmita dan Hj Hamid.

Reporter Herman


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar