Daerah

Pemprov Riau, Terapkan Muatan Lokal Budaya Melayu

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau menyatakan sudah menerapkan Muatan Lokal Berbudaya Melayu dan juga Budi Pekerti.

"Kita sudah ada Pergub tentang muatan lokal Budaya Melayu, sesudah itu juga ada untuk penguatan Peraturan Menteri Pendidikan dengan ditambah melalui surat edaran gubernur tentang budi pekerti,"kata Kepala Disdikbud Riau, Kamsol

Dengan Pergub dan SE tersebut, lanjut dia, mulai pagi sampai sore peserta didik menerapkan budaya melayu dan berbudi pekerti baik beriman, dan bertaqwa. Itu untuk semuanya mulai dari pendidikan dasar sampai menengah dan tinggi.

Hal tersebut disampaikannya saat kunjungan kerja Komisi X DPR RI yang meminta masukan untuk Rancangan Undang-Undang Kebudayaan. Hadir juga dalam pertemuan itu selain Kadisdikbud, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Lembaga Adat Melayu, dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Riau.

Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Nomor 36 Tahun 2001 termuat visi Riau 2020 "Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan Bathin di Asia Tenggara Tahun 2020".

Makna dari Visi Pembangunan Riau 2020 tersebut menegaskan, apapun tujuan yang dicapai, betapapun tinggi dan luasnya cita-cita tersebut, haruslah tetap berjalan dalam koridor agama. Oleh karena itu lingkungan masyarakat yang agamis adalah harga yang tidak bisa ditawar lagi dalam mewujudkan Visi Riau 2020.

Pilihan untuk menetapkan rumusan Visi Riau 2020 tersebut didasari pertimbangan yang matang dengan menggali nilai-nilai filosofis yang berakar dari budaya dan kehidupan masyarakat Riau yaitu budaya Melayu yang berkaitan dengan Islam. Filosofi pembangunan daerah Provinsi Riau mengacu kepada nilai-nilai luhur kebudayaan Melayu, sebagai kawasan lintas budaya yang telah menjadi jati diri masyarakatnya. “Tuah Sakti Hamba Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti, Takkan Melayu Hilang di Bumi”.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman yang akrab disapa Andi Rachman melakukan berbagai upaya agar budaya Melayu tidak tercemarkan dengan paham radikal. Salah satunya dengan meminta organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau untuk mengawalnya.

"Melayu identik dengan Islam. Ini bagian tugas dari MUI Riau untuk mengawalnya. Kalau tak bisa diselesaikan berarti kita masih punya utang," kata Andi Rachman di satu kesempatan di sebuah acara di Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, jika Riau telah kokoh dengan budaya, maka amanlahmasyarakatnya, karena itu MUI harus bisa meredam adu domba yang bisa merusak tatanan hidup beragama, bersosial dan bermasyarakat. Apalagi, lanjutnya, sudah banyak perubahan di Riau. Ini karena banyaknya pendatang dari berbagai etnis ke Riau mengingat pertumbuhan ekonominya yang tertinggi di Sumatera.

"Melayu harus dijaga dan dikawal bersama-sama. Kalau lengah akan tergerus," kata Andi Rachman.

Advertorial


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar