Daerah

Tahun 2016, Pemprov Riau Bangun 2.000 Unit RLH

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Riau menyatakan akan membangun 2.000 unit rumah layak huni (RLH) yang diusulkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2015.

"Untuk 2016 kita bangun 2.000 unit dulu. Itu sebagai pemancing data saja dulu, nanti di APBD Perubahan 2016 bisa menambah lagi 4.000 karena targetnya 6.000 unit dalam setahun," kata Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno. Dia menyampaikan bahwa mekanisme pengajuan RLH tersebut haruslah rapat dulu dalam satu Rukun Tetangga (RT) yang ditunjuk bupati/walokota sebagai kawasan pembangunannya. Misalkan dalam satu RT ada 30 Kepala Keluarga, makan akan direkomendasikan dua diantaranya.

Kemudian 28 KK yang tidak terpilih dalam contoh di atas menandatangani pernyataan benar bahwa 2 KK terekomendasi itu layak menerima RLH. Lalu yang menerima juga buat surat pernyataan sanggup menerima RLH, tidak akan menjual dan ditempati sendiri atau tidak untuk disewakan dan dikontrakkan.

Setelah itu, RT kirim surat ke Camat atas persetujuan Rukun Warga (RW) meminta untuk dilakukan rekapitulasi satu kecamatan. Terakhir Camat membuat surat ke bupati/walikota untuk dibuatkan Surat Keputusan.

"Berdasarkan SK itulah Ciptada lakukan pembangunan dan diharapkan nanti data dapat banyak," imbuhnya.

Dikatakannya bahwa untuk Kota Pekanbaru mendapatkan jatah sebanyak 200 unit dulu pada APBD murni 2016. Untuk satu unit Ciptada akan menyediakan dana Rp70 juta. Syaratnya juga harus punya tanah sendiri yang tidak boleh lebih dari 15 x 15 meter.

Menurutnya jika tanah tidak berada di kecamatan domisili, pembangunan RLH tetap bisa dilakukan. Karena, lanjut dia, tujuannya adalah bagaimana masyarakat yang tidak punya rumah bisa punya rumah.

Ditanyakan apakah program ini tidak akan berbenturan dengan Pemerintah Kota Pekanbaru yang mencanangkan Bedah Rumah, dia mengatakan hal itu tidak akan bermasalah. Disampaikannya bahwa kedua program tersebut mempunyai tujuan yang sama namun dengan mekanisme berbeda.

Advertorial


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar