Daerah

Masyarakat Harus Promosikan Pariwisata Riau

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau meminta masyarakat tidak meremehkan objek wisata yang ada di daerah sendiri sehingga membuat orang luar enggan datang.

"Jangan ada ucapan melemahkan orang untuk datang ke Riau. Kadang ada oknum yang mengatakan tidak ada apa-apa di Pekanbaru, Riau. Padahal kalau kita eksplor, banyak yang bisa dijual," kata Kepala Disparekraf Riau, Fahmizal Usman.

Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan forum grup diskusi dengan tema "Strategi Pemasaran Pariwisata Riau" yang dihelat instansinya. Dalam kesempatan itu juga turut menjadi pembicara Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata RI, Pimpinan Media Massa, dan Asosiasi Perjalanan di Riau.

Dia mencontohkan Sungai Siak di Pekanbaru saja yang merupakan sungai terdalam di dunia. Hanya disitulah bisa kapal besar bisa mengapung sebagai transportasi barang dan orang.

Kemudian berjalan saja sekitar 1,5 jam ke Kabupaten Siak ada Istana Kerajaan Siak. Di sana ada alat musik "Komet" yang hanya ada dua di dunia, satunya lagi di Jerman. Tapi yang bisa berbunyi hanya yang ada di Kabupaten Siak.

Selanjutnya di sebelah Siak, Kabupaten Pelalawan memiliki Ombak Bono, pertemuan air dari hulu dan hilir Sungai Kampar yang menciptakan gelombang bisa setinggi enam meter.

"Itu hanya ada lima di dunia, yang menonjol hanya dua, satu di Sungai Amazaon, Brazil. kalau di Amazon ada Ika Piranha, kalau di sana paling Buaya yang ada," sebutnya.

Beberapa waktu lagi, kata dia, infonya mau ada 30 peselancar dari Australia yang datang untuk memecahkan rekor. Saat ini rekor paling lama berselancar di atas ombak itu adalah 37 menit.

Selanjutnya ada kegiatan Pacu Jalur di Kuantan Singingi yang unik karena sampannya dari pohon. Bakar Tongkang di Rokan Hilir yang dihadiri lebih dari 19 ribu orang.

Baru-baru ini, sebutnya, ada Festival Pantai Rupat di Pulau Rupat Bagian Utara, Kabupaten Bengkalis. Pantai pasir putih tersebut menurutnya memiliki pesona yang luar biasa.

Masih banyak lagi objek wisata di Riau seperti air terjun Lubuk Bigau di Kampar yang tingginya mencapai 130 meter. Oleh karenanya merupakan air terjun tertinggi di Sumatera.

"Kuliner, ada 398 makanan Melayu, cuma belum terpromosi. Jadi jangan kita beri edukasi tidak baik untuk orang yang mau datang. Jangan bilang Pekanbaru atau Riau tak ada tempat wisata," ujarnya.

Advertorial


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar