GagasanRiau.Com Tembilahan - Beberapa hari yang lalu Forum Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (Fokus Ornop) menggelar diskusi publik yang menghadirkan Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, serta menghadirkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di lingkungan Kabupaten Indragiri Hilir.

Dari kegiatan tersebut M Zainal Redo dari Fokus Ornop kecewa dengan pihak perusahaan, sebab dari 32 perusahaan hanya 5 perusahaan yang hadir. Nah inilah bukti bahwa perusahaan terkesan "acuh". Padahal kegiatan tersebut bertemakan "Arah kebijakan ekonomi di tinjau dari aspek investasi Daerah". Jelas sudah kegiatan tersebut berkaitan dengan perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Negeri Seribu Parit.

Kekesalan tersebut senada dengan yang disampaikan Fitrawir Armadani, yang kerap disapa Doni, yang juga merupakan mantan Sekretaris Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Pelajar Indonesia (IKAMI-Sulsel) periode 2014.

"Kami saja sebagai organisasi paguyuban juga merasa kecewa dengan sikap perusahaan yang terkesan acuh. Kita minta kepada eksekutor dan legislator menegur perusahaan ini, jangan sampai perusahaan terkesan tidak mau ikut andil dalam pembangunan negeri seribu Parit," ungkapnya

Bicara tentang aspek investasi daerah, lanjut Doni, tentu berkaitan dengan perusahaan yang beroperasi di wilayah tempatan dengan mengeruk Sumber Daya Alam (SDM) daerah mestinya harus adanya Feetback kepada masyarakat dan bukan sebaliknya meresahkan masyarakat.

"Banyak perusahaan yang beroperasi di wilayah Inhil, ada juga yang sudah bertahun-tahun mengeruk SDA ditanah Sri Gemilang, tentu telah banyak memberikan keuntungan terhadap PAD, ketika kegiatan yang berkenaan dengan investasi daerah mereka tidak datang. Yang jadi pertanyaanya, sampai dimana kontribusi mereka terhadap pemerintah serta kesejahteraan masyarakat," tutupnya.

Reporter Daud M Nur