GagasanRiau.Com Tembilahan - Longsor di Desa Sungai Buluh Kecamatan Kuindra Kabupaten Inhil menyebabkan  12 jiwa penduduk kehilangan tempat tinggal karena rusak terbawa arus. Dimana 2 unit rumah yang dihuni oleh 2 Kepala Keluarga Zainal (51) dan Selamat (38) itu runtuh akibat tanah longsor, yang terjadi Selasa (19/7/2016) sekitar 09.30 Wib.

Peristiwa tersebut, seperti diungkapkan oleh Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono SIK melalui Paur Humas Polres, Ipda Heriman Putra, pada waktu itu warga tempatan, Iyam (45) sedang duduk di dalam rumahnya bersama 2 orang Cucunya.

"Saat itu juga secara epontan tanah serta rumah saksi ambruk ke bawah dan masuk ke dalam sungai Desa Sei Buluh, yang mana pada saat itu air Desa Sei Buluh sedang Surut," terang Heriman. "Rumah yang ambruk tersebut menimpa perahu kayu yang berada di bawah rumah," katanya lagi.

Saksi langsung keluar rumah, lanjut Heriman, dan melihat rumah yang berada diseberang rumahnya juga mengalami hal yang sama ambruk dan masuk kedalam sungai. "Saksi berteriak longsor, setelah itu warga sekitar keluar rumah dan menolong para korban," ulasnya.

Dalam kejadian musibah tanah longsor tersebut, tidak terdapat korban jiwa. Sementara untuk kerugian, ditaksir sekitar lebih kurang Rp. 4.000.000,-

Dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor, kata Paur Humas, disebabkan oleh abrasi air sungai. Hal ini di karenakan pemukiman rumah masyarakat berada disepanjang pinggir sungai. Untuk diketahui pada saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut.

Hingga saat ini, Bhabinkamtibmas Desa Sei Buluh Aiptu Liswadi serta masyarakat setempat sedang mengevakuasi barang-barang milik pemilik rumah yang masih bisa diselamatkan. Sedangkan terhadap warga pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor ditempatkan dirumah kerabat dan dirumah masyarakat disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Sei Buluh.

Reporter Daud M Nur