gagasanriau.com-Ririn 28 tahun orang tua dari Abdul Gani Saputra murid kelas 3 sekolah dasar SD 65 yang semula SD 039 Rumbai Pesisir mengeluh atas tindakan kekerasan kepada GR.com Jumat 16/3/2012 di kantor redaksi gagasanriau.com. Ririn menuturkan bahwa kejadiannya pada hari Rabu 7/3/2012 anaknya beserta siswa lainnya yang berjumlah 18 siswa dihukum oleh wali kelasnya ibu Tia.” Hukuman yang diberikan dengan menjemur para siswa tersebut ditengah-tengah lapangan sekolah pada pukul 13.00 sampai dengan pukul 17.00 wib samapi pulang sekolah dan selama dihukum para siswa tersebut tidak dibenarkan untuk beristirahat walaupun ada yang mau buang ari kecil sekalipun”ujar Ririn. Penyebab siswa-siswa tersebut dihukum Ririn menjelaskan karena mereka tidak membuat pekerjaan rumah mata pelajaran Bahasa Inggris yang ditugaskan kepada mereka. Hal ini pernah di protes wali murid namun pihak sekolah malah mengancam akan mengeluarkan anak mereka bila banyak campur. “Kekerasan di sekolah dasar no 65 sering terjadi bukan hanya di jemur saja tapi banyak macamnya”Ririn menambahkan. Sampai berita ini diterbitkan pihak sekolah belum bisa dihubungi karena jam sekolah sudah pulang semuanya. Ririn berharap agar pihak terkait yang menangani masalah kekerasan terhadap siswa ini segera di tindak lanjuti “ini sudah meresahkan kami wali murid, kami berharap oknum sekolah tersebut ditindak lanjuti segera. Sementara itu Sekretaris Umum Akademi Rakyat (AKAR) Nidia Junita mengecam keras tindakan yang dilakukan oknum guru sekolah dasar 65 “guru bertugas sebagai pembangun yang akan melahirkan generasi Pancasila ditengah terpuruknya kondisi bangsa ini namun apabila guru saja sudah mengajarkan kekerasan didalam sekolah maka jangan salahkan jika akhirnya kita melahirkan generasi fasis dikemudian hari”kecamnya. Nidia menambahkan bahwa kekerasan yang sering terjadi di dunia pendidikan banyak pihak yang menanamkan faham fasis ini salah satunya lembaga pendidikan. *Adit