Hukum

12 Tahun Pembunuhan Munir, Ini Beberapa Keanehannya

Aktivis mengenakan topeng Munir saat berziarah ke makam Munir


Adapun kebebasan Pollycarpus itu menambah daftar keanehan kasus Munir. Berikut ini di antaranya.

Misteri Pemberian Racun

Racun arsenik di tubuh Munir, yang meninggal pada 2004, besar kemungkinan masuk ke tubuh saat ia transit di Singapura dalam perjalanan pesawat Garuda dari Jakarta menuju Amsterdam. Misteri pembunuhan Munir bisa terungkap jika bisa dipastikan dengan siapa saja Munir mengisi waktu saat transit.

Sidang peninjauan kembali keputusan Mahkamah Agung yang dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat 2007 mengandalkan kesaksian baru, terutama dari Raymond Latuihamalo alias Ongen, yang menyatakan melihat Pollycarpus memberikan minuman kepada Munir. Tapi, dalam sidang, Ongen mencabut kesaksian itu dengan alasan ditekan polisi saat pemeriksaan.

Saksi Raymond J.J. Latuihamallo alias Ongen

Versi Pengadilan
Ongen memesan teh untuk minum obat di Coffee Bean saat transit di Singapura. Posisinya hanya berjarak sekitar 2 meter dari Munir. Munir, ujar Ongen, bersama seorang laki-laki, tapi bukan Pollycarpus. Malah Ongen menuturkan tidak melihat Pollycarpus di Changi.

"Saya melihat seorang laki-laki, tapi bukan dia," kata Ongen sambil menghadap ke Pollycarpus, 22 Agustus 2007.

Versi berita acara pemeriksaan
Ongen melihat Pollycarpus membawa minuman dan diberikan kepada Munir. Sambil minum, Ongen mengaku melihat Munir bercakap-cakap dengan Pollycarpus. Namun BAP itu dicabut.

Saksi Asrini Utami Putri, penumpang Garuda yang duduk di depan Munir

Asrini melihat Pollycarpus, Ongen, dan Munir di Coffee Bean sekitar sepuluh detik saat ia melewati mereka.

"Mereka duduk bertiga dan sedang mengobrol."

Asrini hapal wajah Pollycarpus karena kantong matanya lebih gelap daripada kulitnya. Ongen, seusai sidang, mengatakan mungkin Asrini salah lihat. Ia juga ingat wajah Ongen di Changi dari rambut panjangnya.

Belakangan, saat di ruang tunggu, Asrini dikenalkan dengan Ongen oleh Joseph Ririmesa, calon Station Manager Garuda di Amsterdam. Namun Ongen yang mengaku dikenalkan seorang perempuan tapi tidak ingat apakah ia Asrini.**

Sumber: Tempo.Co
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar