GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Berdasarkan keterangan dari saksi, kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Bayu Santoso (27) warga Desa Tanjung Medang, Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis dipicu sakit hati pelaku terkait utang piutang.

"Berdasarkan keterangan saksi saksi motif pembunuhan disertai tindakan mutilasi itu sakit hati karena utang piutang. Dugaan sementara antara korban dan pelaku memang sudah saling kenal," ungkapkan Kabid Humas Polda Riau Komisari Besar Polisi (KBP)  Guntur Aryo Tejo, SIK, MM, Rabu (23/3/17).

Kata Guntur lagi, hingga kini pihak Polres Bengkalis masih memburu pelaku yang identitasnya sudah diketahui. Untuk menangkap pelaku, Polres Bengkalis sudah membentuk tim khusus yang di back-up satuan Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau.

"Anggota kita masih masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Bapak Kapolda Riau meminta doa kepada masyarakat agar pelaku dapat segera ditangkap," ujar Guntur.

Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan disertai mutilasi itu terjadi Jumat (24/3/17), sekira pukul 23.00 WIB di ruko milik pelaku berinisial Ar (31) yang merupakan arena permainan bilyard di  Jalan Riau, Desa Tanjung Medang.

Namun saksi, berinsial G (29) yang berada di lokasi saat kejadian baru melaporkan peristiwa itu ke markas Polsek Rupat Utara, Senin (27/3/17). Alasan saksi baru melaporkan dua tiga hari setelah peristiwa itu, karena ketakutan. G sempat  kabur ke semak-semak dan sembunyi. Setelah merasa aman, dia keluar dari tempat persembunyian dan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Pelaku diduga menghabiskan nyawa korban dengan cara menikamnya dari belakang. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya dua lobang bekas tusukan yang terdapat di jantung dan paru-paru korban.

"Menurut keterangan saksi, pelaku menyimpan potongan tubuh korban di dalam koper dan kantong plastik hitam yang di sembunyikan di dalam kamarnya," ungkap Guntur.

Editor Arif Wahyudi