GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Peduli Rokan Hulu (Gempur)" Selasa siang (13/06/2017) sekitar pukul 15.30 Wib mendatangi Mapolda Riau mempetanyakan perkembangan tuntutan mereka terkait kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu.

Dalam orasinya, mereka menuntut agar aparat penegak hukum (Polda) Riau koorporatif dalam penegakkan hukum, yang menjerat mantan petinggi di Rohul, mereka menilai banyak sekali kasus-kasus korupsi yang terjadi pada masa pemerintahan Achmad semasa menjabat sebagai Bupati Rohul.

"Kami minta bapak Kapolda Riau, agar bisa menemui kami, kami minta penjelasan atas tuntutan kami beberapa minggu yang lalu. Bagaimana tindak lanjutnya karena kami menilai sejauh ini belum ada pemanggilan dari penegak hukum terkait tuntutan kami," teriak Koordinator aksi, Sandi Putra.

Setelah menunggu lebih kurang 20 menit, peserta demo ini pun ditemui oleh AKBP Hendri perwakilan Polda Riau, dalam penyampaiannya ia mengatakan kasus ini tidak bisa ditangani dalam waktu yang singkat apalagi melibatkan mantan pejabat perlu dilakukan penyidikan lebih mendalam.

"Kami memahami tuntutan dan keinginan kawan-kawan, cuma perlu diingatkan kasus ini memerlukan waktu, jadi tidak semudah membalik telapak tangan kami telah sampaikan tuntutan kawan-kawan ke bagian yang berwenang yaitu unit Krimsus Polda Riau" papar AKBP Hendri saat menemui pendemo.

Pada kesempatan itu juga mereka menilai Achmad Msi sangat sangat tidak layak menjadi pemimpin Riau kedepannya, hal ini berkaca kepada dugaan kasus korupsi yang dilakukanya di Kabupaten Rokan Hulu.

Informasi yang dihimpun, pendemo ini menyatakan ada 11 tuntutan yang disampaikan terkait kasus korupsi di Rohul yang melibatkan mantan Bupati Rokan Hulu Achmad MSi.

Diantaranya dugaan korupsi dalam proyek pemasangan lampu pagar di rumah dinas mantan Bupati Rohul tersebut yang mengakibatkan kerugian sekitar 3 M lebih.

Reporter Wandrizal