GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Akbar Efendy warga Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis kecewa dengan pemerintah daerah. Pasalnya akses jalan yang ada di daerah tersebut rusak parah dengan kondisi berlumpur seperti kubangan kerbau.
Sebagaimana photo yang dikirimkannya ke akun Facebook pribadinya, kondisi jalan di kampungnya sangat memprihatinkan. Ia juga menuliskan kata protes kepada pemerintah daerah setempat karena tak kunjung diperbaiki.
"Ini daerah Rampang, Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat Selatan, jalan ini merupakan penghubunng diantara beberapa desa, jalan satu-satunya yang dilewati warga untuk segala macam kegiatan" kata Akbar kepada GAGASANRIAU.COM Kamis malam (23/11/2017) melalui pesan elektoniknya.
"Apalagi udah masuk musim hujan, memang tidak layak untuk dilalui, kami harus melihat setiap hari siswa jatuh, pakaian kotor untuk melewati jalan semacam ini" ujarnya.
Akbar meminta agar Pemkab Bengkalis segera meninjau dan memperbaiki jalan tersebut sebelum jatuh korban nyawa.
"Segera mungkin jalan ini diperbaiki, melihat kondisi yang begitu parah, kalau swadaya masyarakat untuk memperbaiki jalan ini sayo raso (saya rasa. Red) sudah cukup banyak bang. hanya tinggal lagi kami menunggu tindakan pemerintah setempat, dan pemerintahan Kabupaten Bengkalis" pintanya.
Selain itu juga Akbar kecewa dengan beberapa perusahaan yang beroperasi di daerahnya. Karena sampai sejauh ini perusahan perkebunan sawit maupun perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Sumatera Riang Lestari (SRL) tidak memiliki kontribusi untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Yang paling kami sayangkan disini, ada pihak swasta yang bergerak di bidang perkebunan, namun hingga saat ini belum ada lagi kontribusi nyata terlihat untuk pembangunan infrastruktur jalan ini bang, jadi apakah tidak ada kesepakatan pemerintah dulunya memberikan izin kepada pihak swasta masuk ke pulau ini" tanyanya.
Untuk diketahui, bahwa Pulau Rupat ini adalah terluar yang berbatasan dengan negara tentangga Malaysia. Selain itu juga pulau ini memiliki pantai yang tak kalah indah, yakni Pulau Rupat. Sempat beberapa kali di ekspose oleh pemerintah Provinsi sebagai aset wisata.
Editor Arif Wahyudi
