GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kabut asap beracun Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pekanbaru terus mengepung Kota Pekanbaru dan daerah lainnya. Sejumlah titik api masih terpantau di beberapa kabupaten kota di Provinsi Riau.

 

Dalam keterangan pers diterima Gagasan, yang disampaikan oleh Sukisno, dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, menyebutkan bahwa di Provinsi Riau ada 141 titik api. 

 

Masing-masing di Kabupaten Bengkalis 2,  Kampar 12, Kuansing 6, Pelalawan 28, Rohil 11, Rohul 3, Inhil 45, dan Inhu 34 titik api.

 

Dari jumlah tersebut, dengan tingkat kepercayaan 70 persen titik api sejumlah 94, yakni di Kabupaten Bengkalis 2, Kampar 9, Kuansing 4, Pelalawan 22, Rohil 6, Rohul 3, Inhu 24,  dan Inhil 24. 

 

Data tersebut diterima pada Kamis 19 September 2019:

 

Disebutkan bahwa cuaca pagi hari meski cerah berawan, namun jarak pandang yang menurun diakibatkan oleh kekaburan udara akibat partikel kering seperti asap dan haze.

 

Keadaan tersebut sama pada siang hari, jarak pandang yang menurun diakibatkan oleh kekaburan udara  akibat partikel kering seperti asap dan haze hingga pada malam hari.

 

"Peluang hujan dengan intensitas Ringan hingga sedang, tidak merata dan bersifat lokal, disebagian wilayah Kab. Rohul, Rohil, Kampar, Bengkalis, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru" tulis BMKG.

 

Menurut BMKG Stasiun Pekanbaru, peluang hujan dengan intensitas Ringan hingga sedang, tidak merata dan bersifat lokal disebagian wilayah Kab. Pelalawan dan Kab Kep. Meranti.

 

Warga diperingatkan untuk mewaspadai penurunan kualitas udara dan jarak pandang akibat peningkatan polusi udara yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan.

 

Untuk di Pulau Sumatera sendiri titik api ini masih terpantau ratusan.

 

Berdasarkan data BMKG Titik panas (Hotspot) pada pukul 06.00 Wib, di Pulau Sumatera dengan tingkat kepercayaan  50 persen terdata 612 hotspot.

 

Masing-masing di Provinsi Bengkulu 1, Jambi 166, Lampung 33, Sumbar 22

dan Sumsel 202, Sumut 1, Kepri 4, Babel 42.