Riau

Gelar Konferwil VI, GP Ansor Riau Usung Tema Teguhkan Peran Jaga Tradisi Budaya Melayu

Konferwil ke VI GP Ansor Riau di Pekanbaru Minggu (17/11/2019)
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sebanyak 1200 kader, Gerakan Pemuda Ansor Banser Provinsi Riau menghadiri Konferensi Wilayah (Konferwil) ke VI di sebuah hotel di Pekanbaru. Konferwil ke IV itu mengangkat tema "Meneguhkan Peran Ansor Sebagai Penjaga Amaliah Aswaja dan Tradisi Budaya Melayu".
 
Dimana tema yang diusung kali ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara masyarakat Melayu yang diwakili Lembaga Adat Melayu (LAM) dengan kader GP Ansor seluruh Riau.
 
Tema itu menurut Purwaji, Ketua PW GP Ansor Banser Riau untuk menegaskan kembali komitmen organisasi Otonom NU itu tentang pelestarian dan menjunjung kearifan budaya melayu di Bumi Lancang Kuning ini.
 
"Dalam setahun terakhir ada upaya untuk membenturkan antara masyarakat melayu dengan Ansor Banser dan NU. Ada upaya dari pihak yang tidak bertanggungjawab, mencoba membenturkan kami dengan masyarakat Melayu" kata Purwaji saat menyampaikan sambutannya pada prosesi pembukaan Konferwil tersebut pada Minggu (17/11/2019).
 
Cara-cara jahat itu kata Purwaji dengan menyebarkan informasi bohong yang menyebutkan bahwa kader NU membawa ajaran sesat.
 
"Sholat pakai bahasa Indonesia, Jawa. Padahal itu semua tidak benar, "ungkap Purwaji dihadapan Gubernur Riau, Syamsuar,  Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi, dan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
 
Namun terang Purwaji seluruh kadernya yang saat ini sudah berjumlah 10 ribu orang tersebar di Riau tidak menanggapi isu tersebut dengan reaksi berlebihan.
 
Hingga kini, menurut Purwaji, pengkaderan Ansor Banser Riau terus berlanjut, hal itu membuktikan bahwa organsasi berbasis Nadhliyin tersebut lebih dicintai masyarakat Riau.
 
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Pusat, Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan, menyatakan bangga dengan seluruh kadernya yang saat ini masih terus semangat menggelorakan semangat NKRI.
 
"Kita tidak ingin agama yang seharusnya menjadi inspirasi, menjadi aspirasi pegangan menularkan nilai-nilai perdamaian tetapi agama dijadikan sebagai norma konflik, kita lihat bagaimana pada pertarungan pada Pilpres kemarin, bagaimana agama dijadikan komoditas politik, agama dijadikan alasan untuk memusuhi orang lain hanya gara-gara berbeda pilihan," papar dia. 
 
Namun dia optimis, Indonesia kedepan akan lebih baik, usai Pilpres lalu.
 
Terkait soal suksesi kepemimpinan PW GP Ansor Riau kedepan dia menyarankan agar Purwaji kembali berkenan memimpin organisasi berbasis Nadliyin itu.
 
"Kamu harus melanjutkan kembali menjadi Ketua Ansor Riau lagi, karena selama kepemimpinan kamu selama ini luar biasa," tegasnya.
 
Selain kader GP Ansor Riau, Gubernur Riau dan Kapolda Riau, Konferwil tersebut juga dihadiri oleh anggota DPR RI Abdul Wahid, juga DPRD Provinsi Riau Sugianto, Ade Agus dan Dani Nursalam. Kemudian juga dihadiri undangan dari pemuka agama Budha, Katolik dan paguyuban daerah.  


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar