Daerah

Anggota DPRD Tak Respek Dengan Tuntutan Buruh

[caption id="attachment_4486" align="alignleft" width="300"]#Ilustrasi# Gedung DPRD Pekanbaru. gagasanriau.com #Ilustrasi# Gedung DPRD Pekanbaru. gagasanriau.com[/caption] gagasanriau.com ,Pekanbaru-Afrizal DS dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru membuat kecewa 6 perwakilan buruh PT.Berkat Nugraha Sinar Lestari (PT.BNSL). Saat merespon tuntutan buruh tersebut tidak ada komitmen kuat dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. "kalau tidak ada alamat kantornya kami gak akan tanggapi tuntutan kalian, dan kalian cari tahu dulu alamatnya baru datang kemari lagi"ucapnya ketus. Meskipun sudah dijelaskan oleh perwakilan buruh bahwa alamat kantor perusahaan tersebut tidak ada,"kantornya cuma berupa pagar beton keliling saja di Simpang Palas itu dan disanapun tidak rumah atau kantor yang memiliki nomor rumah secara jelas"Joni Sitorus juru bicara perwakilan buruh menerangkan. Namun Afrizal DS tetap pada pendiriannya "tak kita akan respon pokoknya kalian cari dulu alamat kantor perusahaan kalian itu"tegasnya lagi didampingi oleh Fadri AR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Ketua komisi III. Joni kembali menjelaskan bahwa di tempat kerjanya tidak semua orang bisa masuk kedalam lingkungan dalam areal perusahaan "apalagi kami yang sudah dipecat sepihak oleh PT.BNSL tanpa pesangon dan tanpa penjelasan kesalahan apa yang kami lakukan"Joni memelas. "Asal tahu aja bapak perusahaan bahkan akan memotong gaji para security (staf keamanan) sebanyak satu juta rupiah jika ketahuan mempersilahkan kami masuk kedalam areal perusahaan"tambah Joni dengan logat Batak yang kental. Hal ini terasa ironis sekali, ketika rakyatnya mengeluhkan nasibnya anggota dewan ini seperti tak merespon dengan baik tuntutan rakyatnya. Para wakil rakyat ini menunjukan rasa apatis dengan situasi kekalutan para buruh sopir truk dan tangki pengangkut CPO. Namun Fadri AR yang juga hadir dalam ruangan itu berjanji akan komunikasikan dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota Pekanbaru untuk menindaklanjuti tuntutan buruh ini. Dengan alasan agenda rapat yang padat dan tidak bisa mendengarkan lebih jauh tentang persoalan buruh ini, Fadri AR tidak menjelaskan secara konkrit seperti apa mekanisme yang akan ditawarkan kepada buruh ini dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. "Kami sudah datang ke Disnaker Pekanbaru pak Dewan tapi disana juga kami disuruh menggugat ke Penyelesaian Hubungan Industrial(PHI) saja kata orang Dinas itu"sambar Joni. "Ya pokoknya kita belum bisa pastikan kapan akan kita agendakan untuk memanggil pihak Disnaker dan pihak Perusahaan juga, kami saat ini lagi pada agenda mohon maaf bapak"elak Fadri Akhirnya para buruh keluar dari ruangan rapat Komisi III tanpa mendapatkan kejelasan akan nasib mereka. PT BNSL sendiri adalah perusahaan armada pengangkutan CPO pemasok ke pabrik kelapa sawit milik PT. Asian Agri yang juga merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Riau. PT. BNSL berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh juru bicara perwakilan buruh Joni Sitorus tidak memiliki alamat jelas karena ditempat perusahaan yang terletak dijalan Palas Pekanbaru ini tidak dipasang papan nama perusahaan dan tertutup sekali. Ady kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar