Pendidikan

Mahasiswa KUKERTA UNRI Sosialisasi Akuaponik di Desa Rimbo Panjang

Foto bersama usai sosialisasi teknologi akuaponik di Aula Kantor Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sabtu (16/7).

GAGASANRIAU.COM, TAMBANG - Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau (UNRI) mengadakan sosialisasi akuaponik kepada masyarakat.

Sosialisasi tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sabtu (16/7), dihadiri masyarakat petani setempat.

Trisno selaku pemateri dari Tim KUKERTA UNRI menjelaskan keunggulan akuaponik dapat menyuburkan tanaman dan tumbuh lebih cepat serta tidak membutuhkan lahan luas.

"Populasi tanaman yang dapat ditanam 10 kali lipat lebih banyak. Bila pertumbuhannya baik, tanaman akan tumbuh lebih cepat,” ujar Trisno.

Dipaparkan Trisno, teknologi akuaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Sistem teknologi ini bisa diterapkan diperkarakan rumah.

Akuaponik memiliki proses tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan. Unsur hara tersebut bermanfaat bagi tumbuh kembang tanaman. 

Sedangkan ikan mendapat oksigen dari tanaman untuk membantu mengurai zat beracun di dalam kotoran agar tidak berbahaya bagi ikan. 

"Sistem ini sangat menguntungkan bagi keduanya untuk mengahasilkan dua produk sekaligus," terangnya.

Lebih lanjut Trisno menerangkan, jika ditinjau lebih jauh, akuaponik memang bersifat berkelanjutan, karena pemeliharaannya yang mudah. Hanya menggunakan benda-benda di sekitar rumah yang tidak sulit ditemukan.

"Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan seperti ember, gelas plastik bekas, dan arang," paparnya.

Dengan ember berukuran 30 liter bisa menanam sekitar 50 ekor bibit ikan lele, 10 aqua gelas per ember yang dapat ditanami 20 batang kangkung," lanjutnya.

Sosialisasi pembuatan akuaponik ini bertujuan sebagai penguatan pangan rumah tangga masyarakat yang ada di Desa Rimbo Panjang. Sehingga dengan ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat menggunakan media akuaponik dalam skala yang lebih besar. 

Di akhir kegiatan, Tim Kukerta Universitas Riau melakukan sesi tanya jawab dan memberikan doorprize bagi masyarakat yang aktif bertanya seputar akuaponik, mulai dari cara perawatan jika menggunakan media lain, jenis tumbuhan dan ikan apa saja yang dapat dibudidayakan.

"Kegiatan akuaponik ini mendapat dukungan dari kepala bidan desa yaitu Ibu Nikmah Deli Marta, S. Tr. Keb.Beliau mengatakan bahwa sosialisasi akuaponik ini sangat bermanfaat," tutupnya.

Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan praktik pembuatan akuaponik oleh Tim Mahasiswa KUKERTA yaitu, Agnes Seltabita Siringo-Ringo, Effa Ellin Sinaga, Fani Putri Anggia, Immanuel Miclyn Pride Harianja, Ira Devi Anna Purba Situmeang, Jimmi Krisyanto Manurung, Netti Yuliana Situmorang, Romi Lidya Sihombing, Trisno Sanra Situmorang, dan Yuni Agustina Hutapea. 

Penulis: Agnes Seltabita Siringo-Ringo, Effa Ellin Sinaga, Fani Putri Anggia, Immanuel Miclyn Pride Harianja, Ira Devi Anna Purba Situmeang, Jimmi Krisyanto Manurung, Netti Yuliana Situmorang, Romi Lidya Sihombing, Trisno Sanra Situmorang, dan Yuni Agustina Hutapea. 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar