Pendidikan

Analisis Perbandingan Metode Penentuan Harga Pokok Produksi pada Toko Risol Maknyus Tenan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau foto bersama usai melakukan penelitian di salah satu toko di Pekanbaru. (Dok.Pri)

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha atau bisnis. Bisnis identik dengan keputusan bisnis dimana dalam perusahaan, kegiatan bisnis dapat mendukung perekonomian suatu negara. Melihat begitu strategis nya peran perusahaan bagi pengembangan perekonomian maka perusahaan dituntut untuk berkembang agar dapat memiliki kemampuan melaksanakan manajemen yang terbuka dalam mengelola organisasi serta usaha berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. 

Sejalan dengan itu, pengelola perusahaan dalam menjalankan usahanya tentu memerlukan alat bantu dalam merencanakan, mengawasi dan untuk pengambilan keputusan usahanya. Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi oleh para pengguna informasi tersebut (Choi dan Meek, 2012:1).

Harga pokok produksi merupakan satu-satunya faktor penentu penetapan harga jual. Harga pokok produksi dapat ditentukan dengan menggunakan metode biaya penuh (full costing) dan metode biaya variabel (variable costing). Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi. Jadi seluruh biaya produksi yang terjadi diklasifikasikan sebagai elemen harga pokok produksi. 

Metode variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja sebagai elemen harga pokok produksi (Mulyadi, 2012:122). Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil obyek yaitu Toko Risol Maknyus Tenan yang merupakan sebuah industri cemilan ringan yang menyediakan makanan atau cemilan yang terletak di Riau.

Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah untuk menganalisa bagaimana perbandingan penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing dan metode variable costing pada Toko Risol Maknyus Tenan.

Konsep Akuntansi
Menurut Paton dan Littleton konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum tentang asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah jumlah biaya produksi yang diserap oleh seluruh produk jadi yang telah selesai diproduksi selama satu periode tertentu (Marbun, 2003:91). Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir (Bustami dan Nurlela, 2006:60). 

Harga Pokok Produksi menurut Sukrisno dan Trisnawati (2007:28) adalah mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode tertentu, sedangkan menurut Supriyono (2011:144) Harga Pokok Produksi adalah aktiva atau jasa yang dikorbankan atau diserahkan dalam proses produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan termasuk biaya produksi.

Manfaat Harga Pokok Produksi
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan maupun masal, informasi harga pokok produksi bagi manajemen mempunyai manfaat yang cukup penting (Mulyadi, 2012:65) yaitu sebagai berikut.
1. Menentukan harga jual.
2. Memantau realisasi biaya produksi.
3. Menghitung laba/rugi bruto periode tertentu.
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses disajikan dalam neraca.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variable costing.

1. Full Costing
Full costing atau sering pula disebut absorption atau conventional costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap (Mulyadi, 2012:122).?
 
2. Variable Costing
Variabel costing atau sering pula disebut direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai harga pokok adalah biaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2012:122).

Kelebihan dan Kelemahan Metode Full Costing dan  Variable Costing
Metode variable costing naik turunnya laba dihubungkan dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian yang berlebih-lebihan dalam periode-periode tertentu, sedangkan dalam periode lainnya akan menyajikan laba yang tidak normal. Laporan laba rugi bulanan yang disajikan berdasarkan metode variable costing diragukan manfaatnya bila dibandingkan dengan laporan laba rugi yang disusun atas dasar metode full costing. 

Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan analisis keuangan (Uzry, 2009:80). Adapun kelemahan dari metode full costing adalah tidak layak digunakan untuk pengambilan keputusan jangka pendek, karena metode full costing memasukkan seluruh elemen biaya dalam perhitungan harga pokok produk, baik biaya variabel maupun biaya tetap atau period cost.

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan penelitian Komparatif. Dimana dalam penelitian ini ingin membandingkan nilai harga pokok produksi yang paling efisien menggunakan metode perhitungan full costing atau menggunakan metode perhitungan variable costing. Adapun tempat penelitian ialah di Toko Risol Maknyus Tenan yang beralamat Jl. Sepakat Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Waktu penelitian ialah pada Jum’at, 11 November 2022.

Untuk dapat melakukan penelitian Komparatif dibutuhkan metode pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut.

1. Survei Pendahuluan Yaitu langkah awal untuk mencari judul penelitian skripsi dan masalah yang akan diangkat menjadi bahan penelitian dan dengan membaca jurnal akuntansi maupun lewat karya tulis ilmiah lainnya. Setelah menentukan judul penelitian dan masalah yang diangkat, maka langkah selanjutnya adalah mencari objek yang tepat dan sesuai dengan tema penelitian.

2. Studi Kepustakaan Selain itu untuk memperoleh dan melengkapi teori-teori yang berkenaan dengan landasan teori dilakukan dengan mencari data melalui studi kepustakaan, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-buku ilmiah maupun literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3. Survei Lapangan Yaitu metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung ke tempat objek yang diteliti dimana data yang diambil diperoleh dengan menggunakan wawancara. Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Teknik wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mendetail tentang analisis perbandingan metode penentuan harga pokok produksi pada Toko Risol Maknyus Tenan.

Analisis data menggunakan metode deskriptif, yang bersifat menjelaskan tentang perbandingan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan variable costing dengan berdasarkan pada teori-teori yang ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan nilai harga pokok produksi apabila menggunakan metode full costing dan variable costing serta melihat manakah di antara kedua metode tersebut yang paling efektif digunakan.

Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data penggunaan biaya produksi yang dikeluarkan Toko Risol Maknyus Tenan pada bulan Desember 2023, dengan menetapkan laba yang diharapkan sebesar 20%.

Pada keterangan 1 menunjukkan bahwa untuk memproduksi 6.000 risol, kebutuhan biaya produksi sebesar Rp 3.867.500,- dari jumlah tersebut harga jual ditetapkan sebesar Rp 1.000,-, hal tersebut didasarkan pada kebiasaan penentuan harga jual dari jumlah kebutuhan ditambah laba yang diharapkan dibagi dengan jumlah hasil produksi.

Metode Full Costing
Sebagaimana perhitungan harga pokok produksi unsur-unsur biaya produksi dipisahkan yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, perhitungan harga pokok produksi dengan mengunakan metode full costing pada bulan Desember 2023 untuk produk 6.000 risol.

Pada keterangan 2 dari pemilahan data biaya produksi, kebutuhan bahan baku langsung untuk memproduksi 6.000 risol yang terdiri atas tepung terigu dan tepung kanji yang dibutuhkan senilai Rp 1.310.000,-

Pada keterangan 3 ditunjukkan kebutuhan tenaga kerja langsung yang digunakan memproduksi 6.000 risol yang dilakukan oleh 1 orang tenaga kerja yaitu pekerja yang bekerja secara langsung pada proses produksi risol senilai Rp 300.000,-.

Dapat dilihat dari keterangan 4 ditunjukkan bahwa jumlah biaya overhead pabrik senilai Rp2.257.500,-
Maka dari itu dapat dilihat berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, ada selisih pada metode perhitungan perusahaan dan perhitungan full costing. Dalam menentukan biaya produksi dengan menggunakan metode full costing, biaya produksi yang diberikan lebih menonjol atau lebih tinggi dari pada teknik yang digunakan oleh perusahaan. Hal ini karena dengan menggunakan metode full costing, semua biaya dirinci dengan jelas, baik itu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Penulis: Meesy Anugrah Putri, Alvi Nabilla, Queen Shakira Azzahra, Fitrah Maharani, Salsabilla ronardi (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau).


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar