[caption id="attachment_4341" align="alignleft" width="300"] Demonstrans Desak GM PLN Riau Mundur. gagasanriau.com[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Kali ini kantor PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) dijalan Setia Budi Pekanbaru didatangni Aliansi Rakyat Riau Berdaulat (ARRIB) gabungan dari beberapa organisasi masyarakat dan Badan Ekeskutif Mahasiswa (BEM) UNRI, SAPMA-PP, BMR, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Senin (7/10/13).

ARRIB menilai General Manager (GM) PLN WRKR telah bermain-main dengan janji yang pernah di sepakati. Kali ini mereka mendesak agar GM PLN, Dodi Pangaribuan untuk mundur karena gagal menuntaskan persoalan listrik dan menepati janjinya untuk mengakhiri krisis listrik sesuai janjinya di bulan Oktober ini. Namun apa lacur desakan mundur ARRIB ini di tolak mentah-mentah oleh Dodi Pangaribuan.

Dodi berdalih selama ini dia dan pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi permasalahan listrik yang terjadi didaerah Riau dan sekitarnya. Hal ini di sampaikan saat beberapa utusan demonstrans masuk untuk melakukan upaya mediasi dengan Manajemen PLN Riau tersebut.

Dalam mediasi tersebut Yopi Pranoto selaku Koordinator Umum ARRIB memberikan kesepakatan yang harus ditandatangani bersama sebagai bukti keseriusan PLN dalam menampung keluhan rakyat yang mereka anggap selama ini telah banyak di rugikan.

Dalam tuntutannya demonstran mengajukan empat tuntutan Pertama , Hentikan pemadaman Listrik di Provinsi Riau, Kedua Gunakan genset sebagai solusi jangka pendek. ,ketiga Lakukan pemutusan aliran Listrik ke sejumlah perusahaan besar dan Mall pembelanjaan ketika beban puncak penggunaan Listrik dan yang keempat PLTG Bengkalis dan PLTU Tenayan Raya harus segera digesa pembangunannya dan difungsikan. Mediasi sempat memanas saat GM PLN dengan tegas menolak untuk menandatangani perjanjian karena Dodi merasa telah berusaha semaksimal mungkin.

Dian Rosari