[caption id="attachment_5146" align="alignleft" width="300"] warga Talang Mamak Indragiri Hulu[/caption]

gagasanriau.com ,Inhu-Suku Talang Mamak Desa Talang Sungai Parit, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, kawasan yang baru dimekarkan dari Kecamatan Kelayang, menyatakan kecewa kepada pihak PTPN V karena ingkar janji. Belum ada titik terang, pasalnya lahan pada dua tempat, seluas 2.200 hektar telah diserahkan untuk dikelola BUMN tersebut, kata Ketua DPRD Inhu Ahmad Arif Ramli melalui Anggota Komisi A Havizon Ramadhan di Rengat, Jumat. Sebaiknya perusahaan BUMN itu segera menyelesaikan dan merealisasikan tuntutan masyarakat. Suku Talang mamak Indragiri Hulu ini jangan dibodohi. Perusahaan mestinya ikut memperhatikan. Warga  berharap kebun mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya dimasa, katanya. Jika telah diikat kesepakatan untuk membangun Pola Kredit Kepada Koperasi Primer (KKPA), dan PT.PN V Amo II tidak perlu berdalih lahan tidak tersedia. Untuk apa areal tanah ulayat Suku Talang Mamak Desa Talang Sei Parit yang di serahkan seluas 2.200 hektar itu. Penyerahan 2.200 hektar sebagai ulayat suku marginal itu bertujuan menjalin kerjasama kemitraan untuk pembangunan Pola KKPA seluas 680 hektar, yang diikat perjanjian pada Tahun 2001 silam dan sesuai kesepakatan bersama untuk membangun kebun. Tetapi hanya 200 hektar yang terealisasi, kata Asri Astuti, yang bertindak mewakili tuntutan masyarakat Suku Marginal dari Desa Talang Sungai Parit. Jadi, warga menyesalkan karena belum terealisasinya pembangunan Pola KKPA seluas 680 hektar itu, pada lahan ulayat seluas 2.200 hektar diserahkan menyeluruh yang saat ini menjadi HGU PTPN V. "Artinya warga di pedalaman ini terjebak dengan rayuan gombal pihak PTPN V untuk membangun kebun," tegasnya. PTPN V Amo II, seharusnya tidak membodohi warga di desa Talang Sungai Parit ini, karena pada umumnya suku marginal yang ada di pedalaman ini, kebanyakan tidak mengenal huruf baca.

antarariau