Daerah

Kritik Pengangkatan Pjs Desa, Mahasiswa Kampar Ditangkap

[caption id="attachment_5530" align="alignleft" width="300"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption]

gagasanriau.com Pekanbaru - Rahmat Ketua Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar, ditangkap kepolisian Resort Kampar Rabu malam (30/10/2013) sekitar pukul 20.00 Wib dirumahnya di Kabupaten Kampar. Rahmat ditangkap karena memimpin aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat dari 7 desa di Kecamatan Tambang.

Masyarakat bersama mahasiswa asal kecamatan Tambang Kabupaten Kampar menuntut dan memprotes kebijakan Jefry Noer dan Camat Tambang Rahmat pada (17/10/2013) terkait pelantikan Pejabat Sementara (Pjs) untuk Tujuh Kepala Desa yang "bermasalah" namun tetap dipaksakan dilantik. Tujuh desa yang dianggap bermasalah tersebut diantaranya Desa Tambang, Pulau Permai, Terantang, Sungai Pinang, Kuapan, Teluk Sebidai, dan desa Aur Sati.

Zulfahmi mantan Kepala Desa Tambang kepada gagasanriau.com Rabu malam (30/10) menjelaskan bahwa dari Tujuh desa Pjs Kepala Desanya, diantaranya seperti Pulau Permai dianggap banyak bermasalah dengan kinerja dan terlibat korupsi dalam penggunaan anggaran desa.

Sementara Pjs desa Terantang sampai tiga kali ditunjuk sebagai pejabat sementara sama seperti desa Teluk Sebidai. Sama halnya di desa lain kasusnya terjadi mall administrasi secara massif pengangkatan pejabat kepala desa yang diduga syarat dengan kepentingan Jefry Noer sebagai Bupati Kabupaten Kampar.

"Demokrasi di desa kami ini sudah diinjak-injak oleh Jefry Noer, meskipun kami sudah lakukan protes dan penolakan dia tidak perduli lagi dengan tuntutan masyarakat"ungkap Zulfahmi mantan Kades Tambang.

Menurut Zulfahmi  lagi, Aksi pada (17/10) yang berujung rusuh tersebut itu bagian dari kemarahan masyarakat 7 desa karena Camat Tambang Rahmat sewaktu pelantikan para Pjs Kades tidak mau mendengar dan menemui para warga desa ditambah lagi aksi provokator yang kontra aksi warga desa hingga terjadi kerusuhan pada aksi demosntrasi tersebut.

"Ya karena Camat tidak peduli, selain itu ada upaya provokasi terhadap masyarakat dari pihak yang lain hingga massa terprovokasi dan terjadi kerusuhan itu",  Zulfahmi menjelaskan.

Eka Saputra


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar