Daerah

BUMN Plat Merah Ini Tidak Manusiawi Perlakukan Buruhnya

[caption id="attachment_5654" align="alignleft" width="274"]Ilustrasi. gagasanriau.com Ilustrasi. gagasanriau.com[/caption]

gagasanriau.com, Bengkalis - Hiruk-pikuk aksi mogok buruh di Ibukota Jakarta, untuk menuntut kenaikkan upah buruh yang layak, tak berbeda jauh dengan saudaranya di Pulau Sumatera tepatnya Sei Pakning, Bengkalis Riau. Hingga malam ini Jumat (kemaren)  (1/11/) 400 an buruh kontrak PT. Pertamina yang beroperasi disana, tetap melakukan aksi mogok dari hari-hari sebelumnya seperti yang pernah diberitakan gagasanriau.com.

Menurut Supaidi perwakilan buruh yang melakukan mogok mengabarkan bahwa buruh menolak modus yang dilakukan Manajemen Pertamina Sei Pakning untuk menghindari membayar upah buruh sesuai shift.

Supaidi menambahkan bahwa awalnya buruh yang bekerja berdasarkan shif (jadwal tetap) akan diubah oleh perusahaan dengan sistem harian.

Kontan hal ini ditolak oleh buruh kontrak perusahaan Plat Merah milik pemerintah tersebut karena jelas-jelas merugikan buruh yang biasa bekerja shift.

"Apakah perusahaan Plat Merah yang seharusnya mensejahterakan rakyat, ikut mencerdaskan anak bangsa malam mencekik dengan upahnya yang mereak berikan" ujar Supaidi geram.

Supaidi memaparkan bahwa jika sebelumnya dengan sistem kerja shift mereka dapat menerima upah 2-3 juta perbulan, tapi Pertamina tetap juga ngotot memindahkan ke sistem harian maka buruh hanya menerima sekitar 1-1,5 juta perbulan. "Kita akan kehilangan selisih upah berkisar 1,5 juta hingga 500 ribu perbulan jika dengan memakai sistem harian", paparnya.

Saat ini menurut Supaidi lagi perusahaan sedang melakukan pertemuan dengan perwakilan buruh, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Di Pekanbaru, namun sampai saat berita ini ditulis belum ada kabar baik yang diterima oleh buruh. Buruh melakukan mogok dengan tidak melakukan aktifitas apapun dilokasi kerja depan kantor Induknya di Sei Pakning.

Sempat awalnya Pertamina akan memasukan karyawan baru untuk mengganti para buruh yang mogok sebanyak 10 orang, namun ditentang oleh para demonstras. Akhirnya dikembalikan lagi ke Dumai buruh baru yang akan dipekerjakan oleh Pertamina. Dikawal ketat pasukan keamanan gabungan Brimob dan pihak keamanan perusahaan.

Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar