Daerah

Menurut OJK, 50% Lulusan Sarjana Tak Mengerti Pasar Modal

[caption id="attachment_5682" align="alignleft" width="240"]Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan[/caption]

gagasanriau.com, Nusa Dua -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui hanya 50% lulusan sarjana yang mengerti industri keuangan, khususnya pasar modal Indonesia. Sementara sisanya, tidak mengerti.

Begitupun dengan masyarakat yang tidak mengenyam perguruan tinggi, hanya 15% yang mengerti industri keuangan. "Seseorang memiliki pendidikan di bawah, semakin kecil juga pemahaman mengenai industri keuangan," ujar Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Muliaman Hadad di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali seperti ditulis (3/11/2013).

Muliaman menjelaskan, fenomena yang terjadi tersebut tidaklah aneh karena pertumbuhan pasar modal masih belum signifikan, jika dibandingkan pertumbuhan perbankan.

Selain itu, dia mengungkapkan, Indonesia sangat berbeda dengan Amerika dan Eropa, yang masyarakatnya lebih memperhatikan pertumbuhan pasar modal daripada perbankan.

"Eropa dan Amerika sangat mementingkan pertumbuhan pasar modal, bayangkan saja size market di pasar modal mereka sangatlah besar," tegasnya.

Ia berharap, masalah dan persoalan kapitalisasi pasar modal harus dikembangkan lagi, agar pertumbuhan pasar modal bisa meningkat. Untuk itu OJK menggandeng SRO dalam mensosialisasikan pemahaman pasar modal bagi masyarakat banyak.

"Jika pasar modal bisa dijadikan sumber pendanaan jangka panjang, maka bisa mendorong pasar modal lebih tinggi," tutup Muliaman.

Liputan6


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar