Daerah

Jokowi Resmikan Bank DKI di Pekanbaru

[caption id="attachment_6516" align="alignleft" width="300"]Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Asisten II Sekdaprov RIau, Emrizal Pakis Menabuh Gendang Saat Pembukaan Bank DKI di Pekanbaru Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Asisten II Sekdaprov RIau, Emrizal Pakis Menabuh Gendang Saat Pembukaan Bank DKI di Pekanbaru[/caption]

gagasanriau.com, Pekanbaru - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Emrizal Pakis, meresmikan pembukaan Bank DKI Cabang Pekanbaru. Hadir dalam pembukaan tersebut Direktur Utaman Bank DKI Jakarta, Komisaris Bank DKI, Anggota DPRD Riau, serta Forkompinda Pekanbaru pada Sabtu (16/11) di Jalan Sudirman Pekanbaru.

"Pembukaan cabang Bank DKI yang ke 5 ini, adalah pertama yang dibuka di Sumatera, Semetara itu pada akhir Desember 2013 akan dibuka di Kota lainnya Di Palembang. Adapun keunggulan dari Bank DKI adalah proses yang sangat cepat. Sesuai dengan mottonya "Kepuasan Nasabah Prioritas kami," sebut Jokowi saapaan akrabnya.

 Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan,  Provinsi Riau menjadi tujuan ekspansi bisnis Bank DKI karena melihat potensi ekonomi yang tumbuh pesat dan juga potensi sektor perkebunan. "Pertumbuhan ekonomi Riau 7-8 persen per tahun sangat tinggi. Pergerakan ekonomi itu harus ditangkap dan dimanfaatkan oleh Bank DKI," katanya.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta mendukung pembukaan kantor cabang Bank DKI baru di luar Jabodetabek secara selektif, khususnya daerah yang memiliki ekonomi bagus serta didukung industri dan UMKM. Untuk mendukung program itu, Pemprov DKI menggelontorkan modal tambahan sebesar Rp500 miliar pada 2012 dan tahun ini mencapai Rp800 miliar.

Bank DKI dalam dua bulan terakhir melakukan ekspansi bisnis ke luar Jabodetabek dengan membuka kantor di Makassar, Pekanbaru dan Palembang. Hingga Oktober 2013, total jaringan kantor Bank DKI sudah berjumlah 216 jaringan kantor.

"Target utama Bank DKI akan masuk ke sektor perkebunan yang banyak beroperasi di Riau. Dari total 2,8 juta hektare kebun sawit di Riau, hampir 60 persen dimiliki masyarakat, maka kami akan membantu mereka mengembangkannya," kata Eko.

Ia mengatakan target Bank DKI Cabang Pekanbaru pada 2014 adalah bisa memperoleh total aset sekitar Rp300 miliar, dan total penyaluran kredit sekitar Rp250 miliar. Sedangkan, dana pihak ketiga diharapkan bisa terkumpul Rp200 miliar.

"Kalau untuk 2013 kan tinggal dua bulan lagi, jadi target aset kami Desember 2013 akan membuka lima unit gerai usaha mikro yang berada di pusat-pusat pasar atau ditempat strategis lainnya," katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Mahdi Muhammad, sangat mengapresiasi kehadiran Bank DKI di Riau karena bisa meningkatkan porsi perbankan untuk menjangkau daerah-daerah yang belum terjangkau layanan bank. Menurut data BI, sudah ada 47 bank pemerintah dan swasta di Riau dengan lebih dari 800 kantor cabang jaringan.

Namun, porsi perbankan masih relatif kecil untuk ukuran Riau yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nonmigas yang mencapai sekitar Rp400 triliun.

Porsi perbankan belum mencapai tataran ideal karena posisi dana perbankan hanya sekitar 12 persen dari total PDRB, sedangkan rata-rata di Sumatera sudah mencapai 21,7 persen. Porsi kredit perbankan juga hanya 11 persen dari total PDRB, sedangkan rata-rata di Sumatera sudah mencapai 25,8 persen.

"Artinya, Riau punya potensi untuk tumbuh dua kali lipat lagi. Perlu ada bank yang memahami usaha masyarakat khususnya UMKM di Riau yang jumlahnya mencapai 420 ribu dan membutuhkan modal perbankan," katanya.

Eka Saputra


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar