Daerah

Beredar Foto Caleg Hanura Lagi Ngisap Bong

[caption id="attachment_7035" align="alignleft" width="300"]Foto Salah satu Caleg DPRD Makasar yang sedang menghisap sabu beredar dari ponsel ke ponsel [Kompas.com] Foto Salah satu Caleg DPRD Makasar yang sedang menghisap sabu beredar dari ponsel ke ponsel [Kompas.com][/caption]

gagasanriau.com - Di Makassar beredar foto seorang wanita sedang mengisap benda yang diduga bong. Wanita tersebut merupakan salah satu calon anggota DPRD Makassar dari Partai Hanura. Saat dikonfirmasi kepada Ketua Partai Hanura Makassar, Jalaluddin Akbar di kantornya di Jalan Pelita Raya, Sabtu (23/11/2013), membenarkan wanita yang ada dalam foto adalah salah satu caleg dari partainya. Hanya, dia heran foto tersebut beredar saat menjelang pemilu.

"Saya sudah mintai keterangan Purnama Wahid alias Eva, katanya itu foto sudah lama. Kok, kenapa sekarang baru beredar menjelang pemilu? Kata Eva juga, foto tersebut sekitar enam bulan yang lalu sebelum dirinya mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Makassar. Ini ada unsur pribadi dengan Ibu Eva yang kemudian merembes ke partai," kata Jalaluddin.

Ia menambahkan, semua caleg dari Partai Hanura menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Bhayangkara. Bahkan, urine semua caleg Partai Hanura pun diperiksa. "Bahkan, saya sendiri yang mengantar Ibu Eva ke RS Bhayangkara untuk diperiksa dan hasil urinenya negatif narkoba," tandasnya.

Foto-foto ini beredar luas di kalangan masyarakat. Terdapat empat foto dan di dalamnya Eva terlihat mengenakan kaus dalam sambil mengisap benda yang diduga bong. Bong biasanya dipakai untuk mengisap sabu.

Di foto itu terlihat bong tersebut dipegang seseorang yang wajahya tidak terlihat. Hanya tangannya yang tampak.

Foto caleg wanita yang diduga sedang mengisap sabu itu sempat menjadi alat pemerasan sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal itu diakui pula oleh Ketua Hanura Makassar, Jalaluddin Akbar.

Sudah banyak yang datang melakukan pemerasan terhadap Eva dengan membawa foto-foto tersebut dan selebaran-selebaran. Bahkan, ada dulu yang datang dan memeras Eva sebesar Rp 25 juta. Tapi Eva tidak kasih duit," kata Jalaluddin.

Kompas.com


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar