gagasanriau.com Pekanbaru-Pengungkapan kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) oleh Polda Riau selama 2013 mencapai 29 kasus, meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang hanya 13 kasus.           "Ada 22 jumlah tindak pidana korupsi yang masuk, dengan pengungkapan menjadi 29 kasus," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono pada pemaparan di Mapolda Riau, Pekanbaru, Selasa.           Ia mengatakan, secara kuantitas kasus korupsi yang masuk ke Polda Riau memang menurun dua kasus dari tahun lalu, tapi penanganannya justru mengalami peningkatan.           Direskrimsus Polda Riau Kombes Pol Yohanes Widodo menambahkan, meski jumlah kasus Tipikor yang masuk sedikit menurun namun penanganannya meningkat. Dari 29 kasus yang berhasil diungkap, polisi menetapkan 30 tersangka.           "Bukan menurun, malah meningkat tiga kali lipat karena dari tahun lalu hanya 13 kasus, tahun ini menjadi 30 tersangka," katanya.           Ia mengatakan, nilai korupsi dalam kasus Tipikor yang ditangani tahun ini juga meningkat. Kasus korupsi yang ditangani tahun ini mencapai Rp84,4 miliar, sedangkan tahun 2012 hanya Rp9 miliar.           "Jadi jumlah uang negara yang bisa diselamatkan bisa meningkat karena kasus Tipikor yang ditangani nilainya sekitar Rp84,4 miliar," katanya.           Dua kasus korupsi dengan nilai kerugian tinggi antara lain korupsi pembebasan lahan kompleks perkantoran Bakti Praja Pemkab Pelalawan sebesar Rp38 miliar, dan korupsi BNI 46 sebesar Rp40 miliar.           Dalam kasus Bakti Praja, Polisi sudah menetapkan Wakil Bupati Pelalawan Marwan Ibrahim sebagai tersangka.           "Proses kasus ini sudah P19, berkas sudah kita serahkan ke Kejaksaan dan dikembalikan lagi sekarang sedang berusaha dipenuhi sesuai permintaan jaksa," ujarnya.           Sedangkan, untuk kasus korupsi perbankan telah ditetapkan tiga pejabat tinggi BNI sebagai tersangka. Para tersangkanya berinisial DS, CM, dan AY dijerat UU No 31/1999 tentang tindak pidana korupsi. (Ant)