gagasanriau.com ,Jakarta-"Saya tidak mau di PHK hanya karena protes saya terhadap tindakan Mr. Kim, Direktur PT. Myung Sung, yang menghardik saya ketika hendak shalat di ruang detektor perusahaan." Demikian bunyi tuntutan petisi Lami buruh PT. Myung Sung pabrik pakaian merk terkenal seperti ZARA dan Jacket musim dingin Adidas adalah yang semuanya untuk ekspor. Berawal Kamis, 12/7/2013, Lami dan temannya Sri Haryati dilarang shalat Dzuhur di ruang detektor perusahaan, oleh Heri Kim Presiden Direktur perusahaan tempatnya bekerja. Karena dianggap ruangan terbatas oleh perusahaan Heri Kim menuruh untuk pergi dari ruang tersebut dengan kata-kata keras kedua buruh tersebut menurut, dan bersedia pindah ke tempat lain untuk melanjutkan shalat. Menurut Lami tindakan Kim berlaku kasar dengan menghardik tanpa sedikitpun mau mendengar dan memahami alasannya, bahkan mencoba memukul, hingga kemudian memberhentikannya telah membuat solidaritas para buruh perusahaan tersebut. Lami menerangkan dalam petisi yang dikirimkannya kepada surat elektronik redaksi gagasanriau.com memang perusahaan memang memiliki Mushola, tapi berkapasitas kecil hanya mampu menampung 20 orang sedangkan buruh pabrik ditempat ia bekerja berjumlah 1300 orang . “Gaji kami sangat sering terlambat, upah yang seharusnya Rp. 2,2 juta ditangguhkan hingga kami hanya menerima 1.978.000. Terakhir, sampai saat ini, THR belum saya terima”ujar Lami dalam petisinya. Lami mendesak  perusahaan agar memperkerjakannya kembali dan perusahaan memperbesar  luasan mushala bagi buruh untuk dapat menjalankan ibadahnya. Petisi yang ditujukan kepada Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans. Red ) serta   Suryadarma Ali, Menteri Agama juga Hery Kim, Presiden Direktur PT. Myung Sung  Direksi PT. KBN, Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung. Sebagai informasi http://www.myungsungtex.com/eng/ PT. Myung Sung terletak di Jl. Madura I Blok D-20A KBN Cakung Jl. Raya cakung. Perusahaan Korea ini punya beberapa cabang di Jawa Barat. Ady Kuswanto