Daerah

Rupiah Masih di Level Rp.11.400 - Rp.11.700.

[caption id="attachment_5633" align="alignleft" width="276"]Ilustrasi. gagasanriau.com Ilustrasi. gagasanriau.com[/caption]

gagasanriau.com, Jakarta - Kurs rupiah melemah di awal pekan ini. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Senin (11/11), menguat 1,31% menjadi 11.563 dibanding Jumat (8/11). Adapun dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) naik 0,71% menjadi 11.486.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, tekanan terhadap rupiah cukup besar setelah dollar AS tersengat sentimen positif dari data payroll AS yang naik.  “Data ekonomi AS yang cukup konsisten bergerak positif serta adanya pemangkasan suku bunga di Eropa, membuat investor membeli dollar AS secara agresif,” ujar Albertus.

Sedangkan, David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA) mengatakan, pelemahan rupiah dipicu oleh prediksi di pasar bahwa The Fed akan mempercepat pemangkasan stimulus moneter setelah data payroll AS yang dirilis, akhir pekan lalu, hasilnya positif. Tekanan atas rupiah juga datang dari defisit neraca berjalan yang ternyata lebih  besar dari perkiraan BI, sehingga memicu pelemahan rupiah.

David memprediksi, rupiah, hari ini, masih tertekan. “Bola liar masih terkait isu pemangkasan stimulus dari The Fed yang akan dilakukan tahun depan. Tetapi, ada spekulasi bisa terjadi Desember tahun ini,” kata David.

Albertus bilang, rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan akan berlangsung hari ini tidak akan berpengaruh banyak untuk mendorong rupiah. BI diprediksi masih akan menahan suku bunga di level 7,25%. Apalagi, outlook ekonomi Indonesia yang melambat, membuat rupiah masih sulit menguat.  Proyeksi Albertus, pasangan USD/IDR di kisaran 11.500-1.600, hari ini. Prediksi David, pasangan USD/IDR bergerak di rentang 11.400-11.700.

Kontan.co.id


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar