Daerah

Pemkab Kembali Sosialisasikan Program Pamsimas Tahap II

gagasanriau.com ,Tembilahan-Melanjuti hasil dari keberhasilan pelaksanaan Program Pamsimas Tahap I  Rabu (5/6) kemaren. Pemkab Inhil   kembali melakukan sosialisasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahap II tahun 2013 di Aula Bappeda Inhil, sebagai bukti bahwa program ke I berhasil sehingga banyak permintaaan tahap berikutnya. Acara yang dibuka Asisten III Setdakab Inhil Inhil, Hj Djamilah dan dihadiri Kepala Bappeda Inhil, Hj Alvi Furwati Alwi serta Sekretaris Dinas PU Inhil, H Rasyid juga pihak-pihak pelaku program tersebut mendapat perhatian banyak kalangan, terutama atas keberhasilan program itu di Inhil. Menurut Djamilah salah satu tujuan adanya program Pamsimas mendorong masyarakat untuk mandiri dengan merencanakan, melaksanakan dan mengawasi serta memeliharadan mengelola kegiatan. Tugas pemerintah tinggal memonitor dan membina pelaksanaan program berbasis masyarakat itu. “Program ini perlu dilanjutkan karena dapat memberikan akses air bersih secara luas dan cepat pada warga yang berada di perdesaan dari berbagai golongan, baik yang mampu maupun yang kurang mampu,”ungkapnya. Sosialisasi Pamsimas ke II merupakan prioritas pembangunan dibidang itu yang diberikan kepada kabupaten yang capaian akses aman air minum di bawah 46 persen dengan angka kemiskinan di atas 13persen. Dimana dari sisi pembiayaannya melalui pinjaman Bank, dan Hibah salah satu Pemerintah di Luar Negeri. Sebelumnya, pihak Bank Dunia menilai program Pamsimas Inhil sejauh ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Berdasarkan hasil evaluasi lembaga itu, pelaksanaan Pamsimas Inhil bisa berkelanjutan hingga diantas 53 desa. Meski ada 5 desa yang secara umum fungsinya belum terlalu maksimal. Saat itu dikatakan Sri Pamungkas, selaku pihak mewakili Bank Dunia menyarankan agar program itu bisa berjalan lebih baik, Pemerintah selalu berkoordinasi hingga ketingkat paling bawah. Dengan begitu, program yang bertujuan memberikan kemudahaan akses air kepada masyarakat semakin memberikan dampat positif. “Kami hanya tidak ingin program ini berfungsi ketika baru dibangun, namun setelah itu dibiarkan saja. Langkanya aktiflah berkoordinasi satu dengan lainya, terutama bagi instansi yang membawahi bidangnya,”ungkap Sri. Dia berharap para pihak tidak menutupi segala informasi. Apalagi jika kaitanya sangat erat dengan potensi sumber air yang ada di daerah itu. Maka pemerintah bisa menentukan arah kebijakan untuk kelangsungan program-programnya.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar