GAGASANRIAU.COM, PELALAWAN- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pelalawan bertemu dengan Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau yang berkunjung ke Pemkab Pelalawan, Senin (7/7/2025).
BPMP Riau disambut Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan Tengku Zulfan dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikbud Leo Nardo serta lainnya. Dalam kesempatan itu, Pemkab Pelalawan menyampaikan nasib siswa-siswi yang ada di 4 sekolah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Pasalnya, Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah mengambil alih 50 hektar lebih kebun sawit di kawasan TNTN sejak 10 Juni. Masyarakat yang tinggal di areal TN Tesso Nilo diminta relokasi mandiri hingga 22 Agustus mendatang. Termasuk siswa murid-murid yang ada di 4 sekolah, 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 1 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN).
"Sampai saat ini kita belum mendapatkan arahan dari Satgas PKH terkait nasib anak-anak di 4 sekolah itu. Makanya kita sampaikan juga ke BPMP yang datang ke Pelalawan, bersama Pak Sekda," ungkap Plt Kepala Disdikbud Pelalawan, Leo Nardo, Senin (7/7/2025).
Leo Nardo menyebutkan BPMP Riau menampung usulan dan aspirasi Pemkab Pelalawan terkait jaminan kelanjutan pendidikan bagi anak-anak yang menghuni TNTN itu, setelah masa relokasi mandiri 22 Agustus berakhir. Disdikbud Pelalawan meminta agar siswa sekolah bisa melanjutkan pendidikannya di tempat orangtuanya direlokasi.
Apabila orangtuanya pindah ke wilayah Sumatera Utara, anaknya yang masih sekolah harus dijamin bisa diterima di sekolah yang ada di sekitar tempat tinggal. Termasuk jika pindah ke desa yang ada di sekitar TNTN, juga harus ada garansi peserta didik itu bisa masuk ke sekolah terdekat.
"Intinya anak-anak itu bisa diterima di sekolah dimana orangtuanya pindah tempat tinggal. Kita ingin memastikan pendidikan mereka tetap bisa dijamin keberlanjutannya pasca 22 Agustus," tambah Leo Nardo.
Setelah Disdikbud Pelalawan menelusuri data pasti jumlah siswa-siswi di 4 sekolah negeri itu. Murid-murid yang menimba ilmu di sekolah itu total mencapai 1.341 orang.
Dengan rincian SDN 019 Kuala Renangan Sei Dolik Desa Lubuk Kembang Bunga sebanyak 272 siswa.
SDN 020 Toro Jaya Desa Lubuk Kembang Bunga jumlah siswa sebanyak 520 orang. Kemudian SDN 030 Kesuma Makmur Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras sebanyak 271 siswa. Terkahir SMPN 6 Ukui memiliki murid 278 orang.
"BPMP Riau telah menampung aspirasi kita terkait itu. Semoga ada solusi yang terbaik bagi anak didik kita di sana," bebernya.
Ia menjelaskan, tahun ajaran baru akan dimulai 9 Juli ini. Siswa-siswi akan kembali masuk sekolah dan menjalankan aktivitas belajar mengajar di 4 sekolah di TNTN. Seperti siswa kelas 2 sampai kelas 6 SD dan murid kelas 2 dan kelas 3 SMP tetap belajar di bangunan sekolah tersebut sampai 22 Agustus nanti. Setelah tenggat waktu relokasi mandiri berakhir, di situlah nasib 1.341 orang peserta didik itu ditentukan kelanjutannya.(*)