Terkait Desa Pungkat, Pemerintah Inhil Dinilai Lamban

Ahad, 17 Agustus 2014 - 10:19:42 wib | Dibaca: 1856 kali 

Gagasanriau.com Tembilahan-Indikasi ketidakpedulian aparat Pemerintah Kabupaten Inhil terhadap ketidak adilan yang diterima masyarakat Desa Pungkat terbukti dengan tidak adannya aparat yang turun ke lokasi semenjak jemput paksa ratusan aparat kepolisian, Rabu (6/8/14) yang lalu.

Kondisi trauma berat yang dialami masyarakat Desa Pungkat baru dilihat secara langsung aparat Pemerintahan Kabupaten Inhil, Sabtu (16/814) setelah sepuluh haru usai kejadian yang dinilai banyak pihak sangat mengenaskan.

“Kita sudah turun ke lokasi (Desa Pungkat-red) bersama aparat kecamatan dan aparat desa dan telah melihat kondisi terkini masyarakat desa hari ini," ungkap Asisten I Pemkab Inhil, H Darussalam melalui ponselnya, Sabtu(16/8/14).

Darussalam mengakui bahwa saat ini masyarakat desa terlihat mengalami kondisi mental yang menurun akibat traumatis kejadian penjemputan paksa, dimana ada masyarakat yang juga mengalami stress berat.

“Kami sudah melihat dari dekat kondisi psikologis warga desa, memang ada warga yang mengalami depresi berat, untuk itulah saat ini kita inventarisir semua permasalahan dan kondisi yang ada guna dilaporkan kepada bupati untuk diambil langkah selanjutnya," kata Darussalam mengakui.

Sementara itu disaat bersamaan, Camat Gaung, Syahbudi yang dikonfirmasi perihal keterlambatan aksi yang dilakukan pemerintah mengatakan bahwa pihaknya takut terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti bentrok, karena kondisi psikologis warga yang sedang galau.

“Kita takut untuk turun ke lokasi pada saat kejadian dan hari-hari setelahnya adalah karena ada indikasi bentrok dengan warga yang isunya sedang marah dan akan membalas perlakuan yang mereka terima, “ kata Syahbudi, Sabtu (16/814).

Ketua LSM Peran Inhil Firmansyah AMa yang didampingi Ketua PWI Inhil, M Yusuf dan Wakil Ketua KNPI Hidayat Hamid mempertanyakan pernyataan Camat Gaung yang takut turun ke lokasi Desa Pungkat.

“Ada apa sampai aparat pemerintahan sampai takut turun ke daerah yang jelas-jelas adalah warganya, ini menimbulkan pertanyaan besar bagi kita, tapi yang jelas ini adalah sebuah sikap lalai, tidak bertanggungjawab dan tindakan konyol yang dilakukan aparat pemerintahan,” kata Firmansyah kecewa.

Lanjutnya, tidak salah semua warga Desa Pungkat menyampaikan keluhannya seputar ketidak pedulian aparat pemerintahan terhadap tindakan dan teror yang mereka terima.

“Seperti diketahui, ketika kami turun ke lokasi, semua warga desa menyampaikan bahwa tidak satupun aparat pemerintahan yang ada dan turun ke lokasi desa sejak kejadia jemput paksa polisi, baik aparat desa, kecamatan apalagi dari Pemerintah Daerah Inhil,” papar Firmansyah.

Rilis


Loading...
BERITA LAINNYA