Gagasanriau.com Pekanbaru-Ternyata kenaikkan tabung gas elpiji 12 kilogram diikuti juga dengan kenaikkan untuk yang berukuran 3 kg dimana kenaikkan itu sebesar Rp.1.160 pertabung atau dari harga Rp.13.050 menjadi Rp.14.210, dipastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga ke tingkat pengecer mencapai Rp. 20 ribu rupiah pertabung, pasalnya saat ini harga di tingkat eceran mencapai Rp. 19 ribu pertabung.
Dikatakan oleh Marketing Branch Riau Sumbar PT Pertamina (Persero) beralasan bahwa kenaikkan ini hanya “melakukan penyesuaian” harga gas elpiji.
"Untuk gas elpiji 3 kilogram, sudah kita naikan dan keputusan gubernur Riau sudah dibuat. Terakhir kita revisi harga itu di Rp13.050 per tabung, sekarang jadi Rp14.210 per tabung di Riau," kata Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar Donny Brilianto di Pekanbaru, Selasa (9/9/2014) dilansir antara.
Pihaknya, lanjut dia, beberapa pekan lalu telah diundang oleh Pemerintah Provinsi Riau dalam hal ini biro ekonomi serta teman-teman Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dari masing-masing kabupaten/kota di Riau untuk mendengarkan langsung keputusan tersebut.
Setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi bulan Juli 2013 yang membuat semua harga komponen ikut naik, namun Pertamina di Riau tidak mengikuti. Sehingga agen dan pangkalan resmi tergerus keuntunganya dalam menjual gas elpiji 3 kilogram.
"Agen dan pangkalan, harus punya keuntungan. Ini yang membuat harga gas elpiji bersubsidi di masyarakat sedikit demi sedikit, naik sendiri. Padahal HET yang diberlakukan masing-masing kabupaten/kota di Riau belum lakukan penyesuaian harga," ucapnya.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah daerah kabupaten/kota yang akan berkoordinasi dengan agen dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) untuk membuat simulasi dan formulasi perhitungan harga gas elpiji bersubsidi.
Pertamina mendorong pemerintah daerah terutama kabupaten/kota di Riau untuk segera memberlakukan penyesuai harga eceran tertinggi gas elpiji subsidi 3 kilogram karena HET yang lama dinilai berlaku sudah tidak sinkron.
"Harga Rp14.210 per tabung tersebut hanya untuk wilayah sampai jarak 60 kilometer dari supply point dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE). Jadi, kalau diluar radius itu, pemerintah daerah yang harus menghitungnya," ujar Donny.
Berdasarkan data PT Pertamina (Persero) Marketing Branch Riau Sumbar menyebut konsumsi gas elpiji subsidi 3 kilogram untuk Provinsi Riau sekitar 3 juta tabung per bulan atau sebanyak 100 ribu tabung per hari.
Diaz Bagus Amandah