Aseng Ngaku Bahwa Lahannya Bukan Kawasan Hutan

Sabtu, 21 Februari 2015 - 01:57:50 wib | Dibaca: 1870 kali 

Gagasanriau.com Pekanbaru-Siswaja Muljadi alias Aseng anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau mengaku bahwa lahan yang ia kelola sebagai perkebunan di kelapa sawit di Desa Teluk Bano Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), bukan termasuk kawasan hutan.

"Dalam posisi tersangka, wajar saja saya disangkakan, tapi definisi masalah hutan ini harus jelas. Tidak cuma bilang ini kawasan hutan, ini tidak, tanpa dasar hukum seperti keputusan menteri kehutanan," katanya di Pekanbaru, Jumat.

Dia melanjutkan, area yang dikelolanya bukanlah kawasan hutan. Hal itu mengacu pada Kepmenhut bahwa untuk menentukan kawasan itu hutan harus melalui beberapa tahap.

Pertama, kata dia, adalah penunjukan kemudian tapal batas, lalu sosialisasi, dan terakhir barulah pengesahan. Jika hanya penunjukan saja, ini belum bisa dikatakan kawasan hutan.

"Tapi penyidik menyampaikan bahwa area yang saya tanam sawit menurut mereka hutan. Tapi dalam Kepmen, ketika saya beli dari orang lain, itu sudah disahkan jadi kebun tahun 2005 karena bekas sudah tanam sawit," kata politisi Gerindra ini.

Lahan lainnya, kata dia, juga dibeli lagi kebun masyarakat yang menanam karet secara turun-temurun. Semuanya menurut dia, ada Surat Keterangan Tanah (SKT) dan Surat Keteranga Ganti Rugi (SKGR).

"Bukannya masuk hutan lebat lalu ditebang dan kita tanam. Tidak," ungkapnya.

Saat ini dia menjadi tahanan kota setelah sebelumnya digelar sidang di Pengadilan Negeri Ujung Tanjung, Rokan Hilir, Selasa (17/2). Dia didakwakan membeli dan menanam di lahan kurang lebih 423 hektare yang ditanami sawit. Dalam lahan itu diduga 183 hektar hutan produksi tetap, dan hanya 270 hektar bisa dikonversi.

"Kalau masalah Tahanan Kota memang iya saya Tahanan Kota, tapi masalah ini sudah masuk pengadilan. Tentu apakah saya benar atau bersalah ya pengadilan yang nantinya memutuskan," sebutnya yang bertugas di Komisi C DPRD Riau.

Editor Brury MP sumber antarariau


Loading...
BERITA LAINNYA