Bawang Merah Ilegal Masuk, Pedagang Bawang Resmi di Inhil Alami Kerugian

Kamis, 19 Mei 2016 - 19:36:52 wib | Dibaca: 2827 kali 
Bawang Merah Ilegal Masuk, Pedagang Bawang Resmi di Inhil Alami Kerugian
ilustrasi

GagasanRiau.com, TEMBILAHAN - Seorang pengusaha di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bernama Zulkifli (45) mengaku kalah bersaing dengan oknum yang diduga memasukkan barang sembako berupa bawang merah ilegal.

Pengakuan Zulkifli disampaikan saat rapat koordinasi ketersediaan stok barang sembako di Aula Disperindag, Kamis (19/5) yang dihadiri beberapa pengusaha eceran barang sembako Indragiri Hilir.

Kalau untuk menyambut bulan suci Ramadhan, kata Zulkifli, stok bawang merah masih bisa bertahan untuk dijual ke masyarakat. Akan tetapi penjualan bawang merah yang dijual tidak mampu bersaing dengan pengusaha yang menyuplai bawang merah yang diduga barang ilegal, sebab harganya sangat menekan harga pasaran.

"Bawang merah yang kami jual berasal dari Solo dan Sumbar. Kami menjual seharga Rp32.000 perkilo. Sedangkan dengan barang yang diduga dari barang ilegal jauh harganya dibanting dari pada harga pasaran, seharga Rp25.000 perkilo," ungkap Zulkifli.

Diungkapkannya lagi, kalau dulu, penjualan barang merah dalam satu minggu biasanya habis 1 atau 2 ton, ketika masuk barang ilegal persaingan pasar makin berat, sebab harganya sangat dibanting.

"Harapan saya, kita sebagai pengusaha dan pedagang adalah sama-sama berpikir demi mencari nafkah, jangan berpikir hanya dengan perut. Jadi saya sangat meminta kepada penegak hukum harus bertindak terhadap barang sembako yang diduga masuk dari negara luar. Kalau memang kedapatan agar ditindak tegas kepada penyuplai barang merah ilegal itu," tegasnya.***

Reporter: Daud M Nur
 


Loading...
BERITA LAINNYA