GagasanRiau.com, Tembilahan - Cuaca yang dulu menjadi hambatan warga Desa Batu Ampar, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, untuk mengeluarkan hasil panen sawit yang menjadi komoditas perkebunan utama mereka, kini tak lagi jadi fikiran.
Seperti yang diceritakan oleh Kepala Desa Batu Ampar, Ida Laila, hal ini berkat geliat pembangunan desa sejak Bupati Inhil H M Wardan meluncurkan program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ), 2014 lalu.
"Dulu kalau hujan, kasihan sekali melihat para petani kita itu. Mereka hanya bisa termenung saja menunggu cuaca panas yang dapat mengeringkan jalan lecah yang tak mungkin dilewati jika disiram hujan. Walhasil, buah-buah sawit yang telah dipanen pun terpaksa dibiar dulu di kebun-kebun. Iya kalau cepat datang panas, kalau berhari-hari tentu sangat kasihan sekali melihat mereka," cerita Ida saat dijumpai wartawan pekan lalu di kantornya.
Tak cuma itu, sambungnya, jika panas pun masyarakat petani masih juga harus terbebani dengan besarnya biaya upah lansir akibat jalan-jalan kebun serta kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan. Dalam setiap berat satu kilo buah, terangnya, memang masyarakat hanya mengeluarkkan biaya Rp300. Namun kalau dikali dengan hasil panen yang mencapai total 600 ton per tripnya, tentu ini sangat besar.
"Kalikan saja pak, 600 ton atau sama dengan 600 ribu kilo dikali Rp300,- itukan mencapai Rp180 juta. Sementara dalam satu bulan itu ada dua kali trip panen. Berartikan sudah Rp360 juta uang hanya untuk biaya lansir saja. Ini angka yang sangat besar, bukan?" imbuhnya.
Kini, ujarnya menyambung kisah, uang yang sangat besar tersebut sudah dapat diminimalisir berkat pembangunan yang sangat gencar dilakukan desa. Hal ini diakuinya sebab anggaran yang dimiliki desa sudah memadai lewat bantuan dana yang digelontorkan Pemkab Inhil melalui DMIJ-nya.
"Dengan dana yang besar itu kami disini bisa melakukan pengerasan jalan dengan sertu. Jembatan-jembatan beton pun sudah mulai beberapa tuntas kita kerjakan. Jadi sekarang, para toke pembeli buah sawit masyarakat sudah bisa membawa mobilnya masuk hingga ke dalam-dalam perkebunan itu. Ini tentu menguntungkan masyarakat kita," tegasnya.
Dipelopori oleh DMIJ dari Pemkab Inhil, lalu tahun lalu pusat dan provinsi pun ikut membantu desa, kata Ida, masyarakat kini merasa terperhatikan oleh pemerintah. Untuk itulah masyarakat menyampaikan agar program pembangunan desa ini tetap dilanjutkan baik dari DMIJ, Provinsi, hingga pusat.
"Kami sangat bersyukurlah pak, dengan bantuan pemerintah, pembangunan di desa batu ampar berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat bagi kami, terimakasih kepada pemerintah sudah peduli dengan kami. Dan tentu kami berharap agar program ini terus berlanjut. Seperti DMIJ yang sejak 2014 lalu terus menganggkannya. Tahun ini kami sayangkan pula pihak provinsi yang tak ada menganggarkan untuk pembangunan desa ini," kata Ida.
Progress pembangunan di desa yang terletak di bagian terluar Inhil bagian Selatan itu, sempat mendapat peninjauan langsung dari Camat Kemuning Budiyanto yang didampingi Kapolsek Kemuning.
"Alhamdulillah, untuk program pembangunan fisik di Desa Batu Ampar sudah baik, maksimal dan transparan. Kualitasnya sangat bagus, tinggal kedepannya hasil program ini sama-sama dijaga, dipelihara dan bagaimana merawatnya untuk kepentingan masyarakat banyak," ujar Camat Kemuning saat dikonfirmasi.(RILIS)