[caption id="attachment_3650" align="alignleft" width="300"] LukmaN Edy Calon Gubernur Riau dan Anggota DPR RI Dari Riau[/caption]
gagasanriau.com, Pekanbaru -Adalah sulit dan tidak mungkin diwujudkan jika pasangan LURUS menyatakan akan memberikan 2 miliar per desa untuk membangun Riau kedepan jika terpilih menjadi Gubri dan Wagubri mendatang.
Pernyataan diatas disampaikan oleh HR. Mambang Mit wakil gubernur Riau yang juga maju mencalonkan diri menjadi calon wakil gubernur lagi berpasangan dengan Jon Erizal itu. Hal itu disampaikannya kepada media online di Riau 23/7/2013.
Alasan yang disampaikan oleh Mambang Mit kenapa tidak mungkin kepada politikriau adalah karena pengalamannya selama dia menjabat sebagai wakil gubernur dan juga selama dia menjadi Sekretaris Daerah provinsi sebelum dia menjadi wakil gubernur. Menurutnya dia sudah paham seluk beluk penganggaran di APBD Riau.
“Karena saya tahu bagaimana kemampuan anggaran, dilihat dari kemampuan APBD Riau itu tidak mungkin dilaksanakan”ungkap Mambang Selasa 23/7/2013. (Sumber politikriau)
Namun hal ini dijawab dengan santai dan gamblang oleh Lukman Edy yang juga Calon Gubernur Riau (Cagubri) pada 23/7/2013 disebuah hotel dijalan Jenderal Sudirman Pekanbaru sewaktu acara buka bersama Kerukunan Keluarga Indragiri Hilir (KKIH) yang berada di Pekanbaru.
Menurut LE selama ini pembangunan di Riau selalu berjalan lambat dan kurang progressif karena selalu bersandar pada ketersedian APBD saja tanpa melakukan terobosan-terobosan berarti untuk memperbesar anggaran agar pembangunan berjalan cepat dan merata.
“Banyak dana yang bisa di maksimalkan dalam APBN kenapa tidak itu kita manfaatkan selain program-program pembangunan lainnya yang ditawarkan? Artinya kita butuh terobosan baru dalam membangun Riau kedepan”sanggahan LE atas pernyataan Mambang Mit yang mengatakan 2 miliar desa sulit terwujud.
“2 miliar per desa itu adalah kebutuhan minimal untuk menyelesaikan permasalahan didesa dan itu sudah dilakukan kajian mendalam sewaktu saya menjadi Menteri PDT dahulu itu sudah berhasil di praktekan di Indonesia” ungkap LE.
“Kalau desa itu kemampuan fiskalnya kurang dari 2 miliar maka desa itu akan berpusar pada masalah-masalah kemiskinan yang tak akan pernah tuntas penyelesaiannya”tambah LE lagi.
Sepertinya pengalaman LE sebagai menteri Percepatan Desa Tertinggal (PDT) dimasa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid satu akan menjadi resep tersendiri dalam menawarkan program pembangunan untuk Riau 5 tahun kedepan.
Lukman Edy sendiri akan berpasangan dengan Suryadi Khusaini ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Riau.
Maka akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemilih di Riau kedepan dalam menentukan pemimpinannya 5 tahun kedepan dengan beberapa figur pemimpin yang beragam dan berpengalaman.
Dari beberapa calon yang maju sebagai calon gubernur Riau periode 2013-2018 hanya Jon Erizal sendiri yang belum mencicipi sebagai kepala daerah dengan latar belakang pebisnis tulen dari politisi PAN yang sekarang menjabat Bendahara Umum DPP.
Ady Kuswanto