GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU-Sejumlah anggota masyarakat memanfaatkan masa kampanye Pemilihan Gubernur Riau 2018 ini untuk menyampaikan aneka persoalan yang selama ini dinilai masih mengganjal kepada para kandidat yang bertarung di ajang pesta politik tingkat lokal itu. Harapan antara lain disampaikan ke Calon Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman.
Yang menyampaikan aspirasi adalah tiga peternak sapi yakni Sukijo, 72, Muliono, 40, Samirono, 35. Mereka ketemu Andi Rachman saat cagub Riau nomor 4 itu melintas di jalan Pekanbaru - Perawang via Okura PT SIR, Kamis, (22/2/18).
''Alhamdulillah, bisa ketemu pak Andi. Mohon pak, kami peternak ini dibantu biar maju. Kami diikutsertakan dalam program asuransi sapi,'' ujar Sukijo. Yang dimaksud Andi adalah Andi Rachman, panggilan akrab Arsyadjuliandi Rachman.
Kakek enam cucu ini mengaku punya tujuh ekor sapi. Saat bertemu cagub dari pasangan koalisi Arsyadjuliandi Rachman - Suyatno (AYO) ini, Sukirjo dan dua menantunya baru dalam perjalanan pulang dari meramban atau mencari rumput untuk makanan sapi.
''Inilah penghasilan kami pak, tabungan kami. Kalau hari hari, adalah sedikit sawit,'' ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, cagub Andi Rachman mengatakan Insya Allah akan direalisasikannya. Memang asuransi sapi untuk para peternak menjadi salah satu program unggulannya Riau menuju swasembada daging.
''Pak Sukirjo dan menantunya ini merupakan pejuang swasembada daging yang sesungguhnya. Berkat kegigihan mereka lah, masyarakat bisa mengkonsumi daging sapi,'' ujarnya.
Saat ini, program asuransi tersebut sudah berjalan dari dana APBN. Tapi 2018 tahun terakhir. Tahun depan kita lanjutkan pembiayaan asuransi ini menggunakan dana APBD Riau.
Bila mengikuti pola yang lama, asuransi ini diberlakukan untuk setiap anak sapi yang baru lahir. Seekor sapi dikenakan asuransi Rp 146.000. Dari nilai tadi, peternak mendapat subsidi dari pemerintah sekitar Rp 106.000. Sementara petani hanya membayar Rp 40.000 ribu.
Dengan asuransi ini, setiap sapi yang mati baik karena sakit maupun karena kecelakaan mendapat gantirugi Rp 10 juta.
''Dengan pola ini, peternak tetap bisa mencari atau mengembangbiakkan sapi. Mereka tak perlu sedih dan bingung ketika sapi yang sudah dipeliharanya mati,'' jelas Andi Rachman.
Menurutnya, dari data yang ada, saat ini angka kelahiran sapi di Riau baru sekitar 60 ribu ekor per tahun. Oleh karena itu, jika diberi amanah untuk memimpin Riau periode kedua 2019 - 2024, ia berkomitmen akan meningkatkan angka kelahiran sapi hingga 100 ribu per tahun. Sehingga dalam lima tahun akan ada 500 ribu ekor anak sapi yang diasuransikan.***