Desakan Jamaah, Ustadz Suhaidi Calon Bupati Inhil

Selasa, 21 Juni 2022 - 14:15:37 wib | Dibaca: 1699 kali 
Desakan Jamaah, Ustadz Suhaidi Calon Bupati Inhil
Ustadz Suhaidi (kiri) foto bersama usai diskusi dengan awak media GAGASANRIAU.COM disalah satu warung kopi di Kota Tembilahan, Selasa (21/6). Dok.Daud/GAGASANRIAU

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Nama Ustadz Suhaidi menjadi perbincangan dan buah bibir masyarakat Indragiri Hilir (Inhil) yang akan digadang-gadang ikut berkompetisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kemunculan nama Ustadz Suhaidi ini ternyata bukan hanya isu belaka, terungkap Ustadz Suhaidi berkomitmen siap mencalonkan diri maju di perhelatan pemilih Bupati Inhil di Pilkada mendatang.

Pengakuan komitmen itu disampaikan Ustadz Suhaidi saat berbincang-bincang dan berdiskusi dengan awak media GAGASANRIAU.COM disalah satu warung kopi di Kota Tembilahan, Selasa (21/6/2022).

"Saya berkomitmen, insyaallah maju," ungkap Ustadz Suhaidi yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau.

Komitmen dan keyakinan itu, kata Ustadz Suhaidi, atas dasar desakan dari jemaah mendukung secara penuh mendudukkan dan menghantarkannya sebagai Bupati Inhil di 2024 nanti 

"Jemaah saya yang mendesak saya untuk maju mencalonkan diri sebagai Bupati," sebutnya.

Ustadz Suhaidi memang dikenal seorang dosen, pendakwah, den penceramah yang sering diundang hingga ke pelosok desa. Sampai saat ini Ustadz terus mendapatkan undangan mengisi pengajian.

"Hampir 3.000 orang menghubungi saya melalui messenger (pesan Facebook_red) untuk mengisi pengajian dan ceramah. Apalagi bulan maulid," kata Ustadz.

Jemaah Kumpulkan 40.000 KTP Dukung Ustadz Suhaidi Calon independen

Dalam bincang diskusi tersebut, Ustadz Suhaidi mengaku akan maju sebagai calon independen akan mengumpulkan 40.000 Kartu Tanda Penduduk ( KTP) calon pemilihnya.

"Kita akan maju sebagai calon independen. Niat ini juga atas dukungan jamaah," tegasnya.

Ustadz mengaku sampai saat ini kurang lebih ada 5.000 jemaah dari berbagai daerah dan pelosok desa yang siap berkontribusi menjadi tim pemenangan dan siap mengumpulkan KTP.

"Setiap saya turun ke pelosok untuk berceramah, jemaah saya langsung menawarkan diri untuk memilih saya," ungkapnya.

Gerakan jamaah ini, kata Ustadz, merupakan warming up, star dari dukungan arus bawah, baik dari segi mengumpulkan KTP hingga 2023 akhir nanti, serta memobilisasi massa untuk mensukseskan Pilkada 2024.

Ustadz Komitmen Go Inhil Satu 

Ketika awak media menanyakan komitmennya untuk Inhil satu, Ustadz sudah bertekad tidak akan mencalonkan diri sebagai orang nomor dua. Ustadz percaya diri go Inhil satu.

Demikian bukan atas dasar populeritas, namun atas dasar dukungan dan amanah jamaahnya, serta keputusan partai yang saat ini mengantarkannya menjadi anggota DPRD Provinsi Riau.

"Ini amanah jamaah, serta keputusan partai, harus maju nomor 1," sebutnya.

Dikatakan Ustadz, jika tidak memungkinkan untuk nomor satu, lebih baik mundur. Karena secara kepartaian, Gerindra tidak mengizinkan untuk maju sebagai orang nomor dua.

Secara tabulasi suara di pileg 2018 lalu, Gerindra berhasil meraup 43.000 suara. Sedangkan suara pribadi Ustadz Suhaidi mencapai 15.000 suara hingga terpilih menjadi anggota DPRD Riau.

Ustadz Suhaidi Modal Niat, Usaha, dan Doa

Ustadz Suhaidi mengaku maju calon bupati hanya bermodalkan niat dan arus dukungan jemaah. Secara finansial penuh kekurangan dan keterbatasan untuk menjemput perahu partai politik.

Namun Ustadz Suhaidi mengaku dengan didukung oleh jemaah serta alumni dan mahasiswa STAI Auliaurrasyidin Tembilahan, iya yakin bisa ikut berkompetisi di Pilkada dengan jalur independen.

"Duit itu nomor 13, silahturahim itu nomor satu, karena kita butuh dikenal disemua kalangan," tuturnya.

Ustadz mengatakan, dakwahnya selama ini murni dari hati bukan kepentingan politik semata. Karena sudah 15 tahun menjadi penceramah dan tenaga pendidik di STAI Tembilahan.

"Dakwah saya ini murni dari hati saya, bukan karena kepentingan politik, sebab aktivitas dakwah saya ini sudah sejak lama sebelum turun ke dunia politik," tegasnya.

Bahkan, kata Ustadz, setiap undangan dalam mengisi ceramah menggunakan duit pribadi untuk tranformasi didampingi anak laki-lakinya dan istri, baik menggunakan speedboat hingga perahu kayu (pompong).

"Saya anggota DPRD Riau, jadi uang yang saya dapat juga uang dari rakyat," kata Ustadz.

Siapa Koalisi atau Wakil Ustadz Maju Calon Bupati.?

Saat awak media menyinggung siapa yang akan mendampingi Ustadz menjadi wakil calon Bupati Inhil yang akan digelar 2024 nanti. Ustadz mengaku sudah ada lima orang tokoh yang ditawarkan.

Kelima tokoh tersebut dari Inhil Selatan, pertama dukungan dari birokrasi mengusulkan Muhtar. Dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yakni Abdullah Mandu.

"Sedangkan dari Parpol, PPP menawarkan Iqbal Sayuti dan Andi Rusli," tutur Ustadz.

Bahkan dari PKB menawarkan Ustadz Suhaidi menjadi orang nomor dua. Namun Ustadz mengaku tidak akan maju sebagai orang nomor dua. Iya komitmen nomor satu atas desakan jemaahnya.

Secara kepartaian dan pribadi, kata Ustadz, belum menyatakan sikap meminang dari salah satu tokoh tersebut. Saat ini Ustadz fokus warning up merapikan dukungan arus bawah yang dari jemaahnya sendiri.

"Kita lihat dulu. Bersabar menunggu keputusan partai dan dukungan jemaah," sebutnya.

Komitmen Ustadz Suhaidi Jika Terpilih 

Disela-sela diskusi, awak media menanyakan komitmen Ustadz Suhaidi untuk membangun Inhil yang lebih baik dan gemilang dari berbagai sektor ekonomi dan pembangunan.

Ustadz tidak memaparkan secara keseluruhan, namun bisa disimpulkan ini sebagai gambaran secuil visi misi nanti jika sudah sah sebagai calon bupati 2024.

Dari sektor pembangunan, Ustadz berharap ada perubahan dalam perancangan pembangunan agar infrastruktur gedung dan  badan jalan bisa tahan sesuai kondisi geografis Inhil yang bisa dinikmati orang banyak.

"Membangun Inhil, dari sektor infrastruktur, kita lihat dari struktur tanah harus disesuaikan," katanya.

Apalagi kondisi APBD Inhil yang tidak memungkinkan, paparnya lagi, pemerintah harus memanfaatkan sumber daya yang lain agar penunjang pembangunan bisa terealisasi. Contohnya mendesak perusahaan agar mengucurkan CSR nya.

Pemerintah harus berkerja ekstrak, maka dibutuhkan sinergitas pemerintah bersama anggota DPRD Provinsi serta DPR RI untuk menjemput anggaran pusat agar permasalah infrastruktur di Inhil bisa diselesaikan.

"Selain mendesak perusahaan mengucurkan CSR, juga wajib menjemput anggaran pusat," sebutnya.

Mengenai perbaikan ekonomi, Ustadz menuturkan itu bisa diusahakan melalui sinergitas legislatif dan eksekutif, dimana legislatif bisa menjadi jembatan melalu badan penghubung DPRD kepada negara luar untuk berinvestasi.

"Kekayaan alam hasil laut dan darat melimpah, kita bisa mengkoordinasikan ini melalui badan penghubung DPRD ke negara asing untuk peningkatan ekonomi," tutupnya.


Loading...
BERITA LAINNYA