Kegiatan itu diikuti peserta yang hadir kurang lebih 3.500 orang, terdiri dari berbagai kalangan: Ulama/Kyai/Pimpinan Thoriqah,Pengasuh Ponpes,Santri Ponpes,Pemkab Bengkalis,DPRD Bengkalis ,Kemenag, KUA, MUI ,anggota Polres Bengkalis, Kodim Bengkalis,para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas,Danramil dan Babinsa ,Camat dan Sekcam 10 Kecamatan ,Kades dan Sekdes, Pimpinan Majlis Ta'lim/Zikir ,Jamaah Majlis Ta'lim/Zikir ,Pimpinan Perguruan Tinggi, Dosen dan Mahasiswa , Kepala Sekolah dan Guru 2 Kec ,PCNU dan Muslimat NU,PC Muhammadiyah dan Aisyah,Pendamping PKH,Penerima Bansos PKH, RASTRA 2 Kec , Ansor-Banser,Karang Taruna 2 Kecamatan, KNPI 2 Kecamatan.
Kepala Ponpes Modern Nurul Hidayah dalam kesempatan itu mengatakan Pimpinan ponpes nurul hidayah sangat mendukung kegiatan deklarasi anti hoax. ''Tugas pendidikan bukan hanya tugas para pengajar akan tetapi mejadi tugas bersama dalam mendidik anak2 penerus bangsa . Para santri ponpes modern nurul hidayah siap menjaga NKRI dan mewujudkan kehidupan yang aman, rukun,damai dan toleran,'' katanya.
Sementara Kapolda Riau dalam sambutannya mengatakan Sinergi antara Polri, TNI dan BIN mempunyai tujuan yang sama yaitu menyerukan masyarakat untuk melakukan hal-hal baik. ''Narkoba menjadi musih terbesar bangsa ini, menghancurkan sebuah negara itu sangat gampang hanya dengan narkoba bisa merusak generasi muda penerus bangsa ini,'' katanya.
Kapolda Riau berharap kepada seluruh santri agar ilmu yang didapat dari pesantren ini diturunkan ke masyarakat, agar meningkatkan daya cegah dan tangkal dari perbuatan teroris dan radikalisme. ''Pemberitaan Hoax merupakan hal berbahaya dan dapat memecah belah umat dan memecah belah bangsa,'' katanya, sebagaimana siaran pers yang diterima GagasanRiau.com.***