GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - "Tabayun" itu kata yang terucap dari Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Riau Purwaji dalam akun Facebooknya. Ia berharap pertemuan dengan kerabat Kerajaan Siak dan Lembaga Adat Melayu (LAM) dapat mencegah polemik dengan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Purwaji, dalam unggahan akun Facebooknya 19 September 2018 menyatakan rasa syukurnya atas pertemuan tersebut.
"Alhamdulillah, saya dan beberapa sahabat siang ini selesai bertabayyun dengan Keluarga Kerabat Kesultanan Siak Sri Indrapura, dan LAM Riau terkait beberapa informasi soal pelaksanaan Dzikir Kebangsaan di Siak" tulis Purwaji melalui akun Facebooknya.
"Ini adalah momentum yang baik untuk bukan saja saling mengenal satu sama lain, tapi juga meluruskan informasi yang beredar. Saya bersyukur kami disambut dengan baik oleh Kerabat Kesultanan Siak dan LAM Riau. Semoga permohonan agar LAM dan Kerabat Sultan memediasi rekonsiliasi antara Ansor dan Ustad Abdul Somad juga bisa terlaksana dan mencegah polemik ini berkepanjangan. Terima kasih" tulisnya lagi.
Tidak hanya itu, Purwaji juga ia membantah bahwa ada isu yang menyebutkan bahwa kehadirannya ditolak oleh Lembaga Ada Melayu (LAM) Riau.
"SAYA TIDAK DIUSIR LAM, sepanjang malam saya menahan untuk tidak membantah berita berita yang beredar kemarin pasca audensi saya dengah LAM Riau.
Berita di youtube dengan judul mengusik sekali "Purwaji Ketua GP ANSOR Riau Diusir oleh LAM" membuat saya tidak nyaman sepanjang perjalanan Pekanbaru Siak malam tadi" tulis Purwaji.
"Akhirnya saya perlu tegaskan pagi ini, setelah bertemu LAM RIAU DAN LAM SIAK bahwa tidak benar lembaga adat terhormat itu mengusir saya sebagaiman judul judul provokatif itu. Saya disambut hangat selayaknya keluarga oleh Kerabat Kesultanan Siak, Datuk datuk LAM Riau dan malamnya diterima LAM Siak" kata Purwaji.
Kami berdiskusi dengan baik dan saling menghormati satu sama lain. Dan bermufakat dengan sabar dan bijak.
Untuk Anda yang mau bermain main dengan memprovokasi masyarakat, SUDAHILAH sebab orang Melayu ini cerdas tak akan dapat Anda provokasi dengan fitnah fitnah. Kami bisa duduk dan bicara dengan baik, santun tidak dengan umpatan umpatan. Sebab disini, Kami berpijak pada Adat Besendi Syara, Syara Besendi Kitabullah...dan Al Quran kitab suci kami mengajarkan
"Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar)” (al-Isro: 53)
Maka semoga Allah memberi kita semua kesabaran... Amin...