Satgasus Anti Hoax Desak Polri Tangkap Elit Politik Perusak Demokrasi

Jumat, 04 Januari 2019 - 19:18:32 wib | Dibaca: 1872 kali 
Satgasus Anti Hoax Desak Polri Tangkap Elit Politik Perusak Demokrasi
Mikhael Sinaga Komandan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Anti Hoax dari Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi ( DPD- Repdem) Provinsi Riau

GAGASANRIAU.COM PEKANBARU - Mikhael Sinaga Komandan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Anti Hoax dari Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi ( DPD- Repdem) Provinsi Riau meminta agar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menangkap dan memproses hukum elit-elit politik yang membuat dan menyebarkan berita atau informasi bohong kepada publik.

 
"Jika aparat tidak tegas mereka (elit politik) akan semakin menjadi-jadi dan ini perlahan-lahan akan merongrong kewibawaan pemerintah yang sah saat ini" tegas Mikhael Jumat (4/1/2019).
 
Kemudian kata Mikhael lagi, ia mengajak agar  masyarakat juga untuk sama-sama memerangi bahkan memberikan perlawanan terhadap elit politik yang menyebarkan berita bohong kepada publik ini.
 
"Mereka jika tidak dilawan akan terus melakukan hal yang sama setiap hari tanpa ada perasaan berdosa, mereka akan terus memproduksi kebohongan menciptakan keresahan di masyarakat, bahkan dapat menggagalkan pesta demokrasi 17 April nanti, mereka kriminal politik yang harus dilawan bersama-sama" tegasnya lagi.
 
Dijelaskan Mikhael, Repdem Riau menilai kabar bohong atau hoaks ini cenderung dilakukan oleh kubu politik yang minim prestasi dan tidak punya kemampuan dalam mencari simpati rakyat. Dan hal tersebut kata Mikhael lagi jika tidak dilakukan tindakan tegas akan membahayakan bagi proses demokrasi 5 tahunan ini 
 
"Bagi kami dan juga kami mendesak agar mereka yang menyebarkan keresahan dan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara harus ditangkap dan diproses hukum" kata Mikhael.
 
Repdem Riau kata Mikhael akan menjadi pelopor dan siap menjadi garda terdepan dalam menjaga proses politik 17 April 2019 bermartabat dan berkeadaban bersama seluruh komponen bangsa.
 
"Kita ingin agar proses demokrasi yang akan melahirkan pemimpin 5 tahun kedepan beradab dan bukan hasil dari kejahatan politik kotor" tutup Mikhael.
 
 
Reporter Nurul Hadi
Editor Munazlen Nazir

Loading...
BERITA LAINNYA