Kebakaran Kerap Terjadi di Inhil, Miskin Solusi dari Pemerintah

Sabtu, 20 Juli 2019 - 20:30:39 wib | Dibaca: 2875 kali 
Kebakaran Kerap Terjadi di Inhil, Miskin Solusi dari Pemerintah
Kebakaran rumah penduduk di Jalan Kayu Jati Tembilahan Hulu, Sabtu (20/7/2019)

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Mengenai seringnya terjadi musibah kebakaran melanda perumahan padat penduduk di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, membuat warga setempat khwatir. Bagaimana tidak, tiga minggu berturut-turut perumahan warga hangus dilalap api.

 

Tentu saja membuat khwatir, karena tidak sedikit rumah yang hangus terbakar. Bangunan perumahan warga berdempet-dempetan, apalagi bangunan rumah masyarakat banyak menggunakan bahan material kayu sehingga mudah sekali api melalap habis bangunan berbahan kering tersebut.

 

Maka dari itu, salah seorang warga Tembilahan, Sardi alias Atan meminta kepada Pemerintah agar mencarikan solusi pencegahan kebakaran perumahan warga. Perlunya program pencegahan kebakaran yang intensif.

 

Atan mengatakan, di Tembilahan kebakaran besar kerap terjadi karena korsleting listrik (arus pendek) beresiko tinggi mengakibatkan kebakaran akibat minimnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan listrik dan kelalaian pemasangan instalasi listrik tidak sesuai standar. Maka perlunya sosialisasi soal penataan jaringan listrik yang aman.


"Risiko pemasangan banyak kabel di satu outlet listrik, mungkin enggak banyak yang tahu, tetapi itu risiko kebakaran," ujar Atan berharap Instansi atau lembaga terkait memberikan sosialisasi pencegahan kebakaran, Sabtu (20/7/2019).

 

Semua pihak harus bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan kebakaran, bukan hanya pemerintah, pihak PLN pun diminta memberikan sosialisasi terkait penggunaan listrik dan instalasi yang benar serta menata kabel-kabel di perumahan masyarakat agar tidak terjadi korsleting arus pendek.


"Kami harapkan pihak PLN turun tangan memberikan sosialisasi bagaimana penggunaan alat yang standar, pemasangan listrik, apakah boleh menumpuk dalam satu titik disitu ada kulkas dan TV," pungkasnya.

 

Bukan hanya itu, Atan meminta kepada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) memetakan wilayah padat penduduk yang rawan kebakaran dan sulitnya terjangkau mobil Damkar. Serta melakukan pelatihan pemadam kebakaran kepada masyarakat setempat untuk dapat meminimalisir kebakaran.

 

Untuk diketahui, deretan musibah kebakaran, Kamis (11/7/2019) sekitar pukul 09.30 WIB, dua musibah kebakaran terjadi di Wilayah Kecamatan Tembilahan Hulu. Total ada 10 rumah menjadi korban dalam dua peristiwa kebakaran yang hanya terjadi berselang sekitar dua jam tersebut.


Empat hari setelah musibah tersebut, Senin malam (15/7/19) sekitar pukul 19.00 WIB, 140 unit kantin dan kios pasar Senin di Kelurahan Sungai Salak Kecamatan Tempuling ludes dilalap api. Sabtu (20/7/2019) sekira pukul 16.30 wib sore tadi kembali api mengamuk di sekitar pasar Kayu Jati Tembilahan. 


Loading...
BERITA LAINNYA